Scroll ke bawah untuk melihat konten
Bahasa & Sastra

Legenda Dedap Durhaka-Bengkalis

×

Legenda Dedap Durhaka-Bengkalis

Sebarkan artikel ini

“Hei! Orangtua, siapakah gerangan engkau berdua berani-beraninya kau datang ke kapalku dengan pakaian yang kumal dan berbau mengaku sebagai ibu bapakku lagi,” hardik Dedap.

Istri Dedap bangkit lalu mendekat kedua orangtua itu.

Advertisement
Scroll ke bawah untuk melihat konten

“Bapak, ibu, maafkan suamiku yang telah berkata kasar,” tukasnya seraya membantu ibu Dedap berdiri dan menoleh kepada suaminya.

“Abang, janganlah begitu, meskipun mereka bukan orang tuamu tapi janganlah bersikap kasar. Ingatlah kata ayah tidak boleh sombong dengan harta yang kita punya,” istrinya mengingatkan Dedap akan pesan ayahnya sebelum berangkat. Namun, Dedap tidak peduli dengan perkataan istrinya. Ia tetap menghina, membentak bahkan menendang ayahnya hingga tersungkur dan luka di bagian kepala.

Dengan hati luka kedua orangtuanya kembali kedaratan. Ibunya menangis dan meratapi nasibnya yang malang. Anak yang dikandung dan dibesarkan berlaku sedemikian kejam terhadap mereka. Ayah Dedap jatuh sakit karena ditendang Dedap yang sedang murka. Namun mereka masih berharap Dedap akan datang menemui mereka nantinya.

Setelah beberapa hari kemudian, apa yang diharapkan mereka sama sekali tidak terjadi. Berita yang mereka dengar kapal Dedap akan bertolak hari ini. Sang ibu yang masih memendam rindu mengajak suaminya pergi menemui Dedap. Berangkatlah mereka dengan tergesa-gesa.Tapi apa yang terjadi, Dedap menghina dan menghardik mereka dan tidak mengakui bahwa mereka berdua adalah orangtuanya.

Baca Juga:  Putri Kaca Mayang (Asal Mula Kota Pekanbaru) - Pekanbaru

“Anakku, begitu kejamnya engkau kepada kami, lupakah engkau kepada kami.Aku ini ibumu nak dan dia adalah ayahmu. Janganlah engkau berlaku kasar akan dilaknat Tuhan engkau nanti nak,” ujar ibunya sambil memegang kaki Dedap.

Dedap menendang ibunya dan mengusir mereka maka, kembalilah kedua orang tua itu kedaratan. Sambil menangis pilu ibunya berkata.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *