Scroll ke bawah untuk melihat konten
SejarahUtama

Situs dan Tokoh Pejuang Masa Kolonial

×

Situs dan Tokoh Pejuang Masa Kolonial

Sebarkan artikel ini
Istana Siak Sri Inderapura. (foto: budayamelayuriau.org)

A. Masa Kolonial
Kolonial atau penjajahan adalah usaha untuk mengembangkan kekuasaan suatu negara di luar wilayah negara tersebut. Kolonial bertujuan untuk mencapai dominasi ekonomi atas sumber daya, manusia, dan perdagangan di suatu wilayah. Kolonial pada dasarnya suatu sistem penindasan dari suatu bangsa terhadap bangsa yang lain.

Masa kolonial menjadi masa yang kelam bagi masyarakat Riau. Penindasan dan kekejaman Belanda dan Jepang menyebabkan peperangan dan penderiaan. Namun, masyarakat Riau tidak tinggal diam. Berbagai perjuangan dilakukan untuk mengusis penjajah di bumi Riau.

Advertisement
Scroll ke bawah untuk melihat konten

1. Perang Reteh
Perang Reteh adalah perang rakyat Reteh terhadap Belanda yang berlangsung di kuala Indragiri dan laut Kepulauan Riau. Perang ini dipimpin oleh Panglima Besar Tengku Sulung.

2. Perang Guntung
Perang Guntung adalah perang yang terjadi antara rakyat Riau dengan Belanda di Selat Guntung. Perang ini dipimpin oleh Sultan Siak yaitu Sultan Muhammad Abdul Jalil Muzaffar Syah atau Tengku Buang Asmara. Perang guntung pecah karena Belanda terus berupaya merebut kekuasaan dan pengaruh di Selat Malaka.

3. Tragedi Rengat 5 Januari 1949
Tragedi Rengat 5 Januari 1949 merupakan peristiwa kelam yang dialami masyarakat Rengat, Kabupaten Inderagiri Hulu. Saat itu, Belanda melaksanakan Agresi Belanda II. Serbuan senjata berat dan pesawat Belanda menyebabkan ribuan nyawa rakyat sipil melayang.

Baca Juga:  UU Hamidy

Rabu pagi, 5 Januari 1949, dua pesawat Belanda jenis Mustang terbang rendah dilangit Kota Rengat. Dua pesawat tersebut menjatuhkan bom di tengah aktivitas masyarakat yang ramai. Selesai menjatuhkan bom, muncul tujuh pesawat Dakota yang menerjunkan ratusan pasukan khusus Belanda.

Sejarawan menyebut, sekurang-kurangnya 1500 sampai 2000 warga sipil tewas dalam serangan tersebut. Termasuk anak-anak dan wanita. Saat ini, tragedi 5 Januari 1949 diperingati oleh rakyat Indragiri Hulu setiap tahun.

4. Perang Pedekik
Perang pandeki sering juga dikenal dengan perang sosah yaitu perang yang terjadi antara pasukan TRI (saat ini bernama TNI) bersama Sabilillah dengan pasukan Belanda di Pulau Bengkalis. Perang Pedekik terjadi di simpang Pedekik-Kelapapati pada 9 Januari 1949. Perang ini dimaksudkan untuk merebut kembali kota Bengkalis setelah jatuh ke tangan Belanda saat melancarkan Operatie Kraai (Operasi Gagak) atau dikenal secara umum Agresi Militer Belanda II pada 29 Desember 1948.

Belanda melancarkan Agresi Militer Belanda II dengan tujuan untuk menghapus kemerdekaan yang telah diproklamirkan. Di Bengkalis, Belanda mulai menyerang pada subuh 29 Desember 1948 melalui laut dengan pasukan yang didatangkan dari Tanjung Pinang di bawah pimpinan Kolonel Trebel. Upaya Belanda tersebut mendapat perlawanan dari pasukan TRI dan rakyat Bengkalis.

4. Kerja Paksa
Kerja paksa atau romusa dilakukan pada masa pendudukan Jepang. Kerja paksa yang terjadi di Riau adalah pembangunan jaringan kereta api Pekanbaru-Lipatkain-Sijunjung (Sumatera Barat). Kerja paksa ini menyebabkan ribuan rakyat tewas, sakit, atau cacat. Bukti-bukti kerja paksa saat ini masih bisa ditemukan. Misalnya bekas rel kereta api dan lokomotif yang terdapat di Lipatkain.

Baca Juga:  Rida K. Liamsi

B. Situs dan Tokoh Pejuang

1. Situs Masa Kolonial
Situs Masa Kolonial Sebagian besar situs masa kolonial di Riau dapat dijumpai. Situs masa kolonial dapat berupa bangunan-bangunan peninggalan pemerintah kolonial. Beberapa contoh situs pada masa kolonial adalah Benteng Tujuh Lapis, Rumah Orang Rantai.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *