Scroll ke bawah untuk melihat konten
Sejarah

Penamaan Bengkalis

×

Penamaan Bengkalis

Sebarkan artikel ini

Penamaan Bengkalis
Terdapat beberapa versi asal penamanaan Bengkalis.

Versi pertama:

Advertisement
Scroll ke bawah untuk melihat konten

Penyebutan ‘bengkalis’ berasal dari dua kata yaitu mengkal dan kalis. Mengkal bermakna sedih atau sebak dan kalis yang berarti tabah, sabar, dan tahan ujian. Kata ini bermula dari ungkapan Raja Kecil kepada pembantu dan pengikutnya sewaktu raja tiba di sebuah pulau yang belum bernama Bengkalis, ketika hendak merebut tahta kerajaan Johor. Saat berada di Bengkalis, baginda mengatakan kekesalan hatinya, “Mengkal rasanya hati ini karena tidak diakui sebagai sultan yang memerintah negeri, namun tidak mengapalah, kita masih kalis dalam menerima keadaan ini”. Setelah baginda berkata demikian, ungkapan tersebut menjadi buah bibir penduduk dengan mengatakan bahwa baginda sedang mengkal tapi masih kalis akhirnya ungkapan itu menjadi perkataan “Oh! baginda sedang mengkalis”. Dari kisah ini timbullah kata mengkalis, dan lama kelamaan secara etimologis kata itu akhirnya berubah menjadi kata Bengkalis.

Versi kedua:

Berasal dari cerita cerita rakyat. Konon, nama Bengkalis berasal dari kisah dua ekor ikan yang hidup di perairan ini. Ikan itu adalah hiu dan bilis (teri). Pada suatu hari, seorang penangkap ikan terubuk pergi menjaring di Selat Bengkalis. Ketika ia sedang asyik menjaring, disaksikannya sebuah peristiwa yang mengejutkan. Ada seekor ikan hiu yang melanggar ikan bilis. Ikan hiu ini berasal dari Selat Malaka yang berenang menuju Selat Bengkalis, sedangkan ikan bilis berenang dari Selat Bengkalis menuju Selat Malaka. Perjalanan dua ikan yang berlawan arah ini bertabrakan di antara Selat Malaka dan Selat Bengkalis. Lalu kedua ikan ini saling berbicara. Ikan bilis berkata, “Aduh sakitnya.” Disahut oleh ikan hiu, “Kenapa?”. “Aduuuuuh”, kata ikan bilis lagi. Ikan hiu pun bertanya, “Bengkak, lis?” untuk mengetahui sakitnya ikan bilis. Pembicaraan mereka didengar oleh si nelayan yang menjaring ikan tadi dan disimpannya dalam ingatannya. Sesampainya di rumah, ia menceritakannya kepada masyarakat di sekitar tempat tinggalnya, Paritbangkong. Kemudian orang-orang pun sepakat memberi nama kota itu sebagai Bengkalis.

Baca Juga:  Seni Pertunjukan Nyanyi Panjang

Versi ketiga:

Bengkalis awalnya bernama Pulau Bangka. Konon, pulau ini beralih dari pandangan mata penduduk nelayan saat melihat pulau tersebut. Nama Pulau Bangka kemudian dikenal dengan Pulau Bangka Beralih, lama kelamaan menjadi Bengkalih, dalam bahasa Indonesia menjadi Bengkalis.

Versi keempat:

Menurut Prof. Drs. Said Mahmud Umar (guru besar FKIP Universitas Riau) dalam sarahan perdana Tradisi Melayu Universitas Riau tahun 1989, Bengkalis berasal dari kata Bangsal Bilis. Bangsal ialah (semacam bangliau di Bagansiapiapi) adalah tempat menjemur ikan dalam hal ini ikan bilis. Jadi, pada waktu itu, di daerah ini banyak sekali ikan bilis, dan menjadi terkenal hingga ke Melaka. Saking banyaknya ikan bilis di daerah ini, maka beramai-ramailah masyarakat mencari ikan bilis, selain untuk dijadikan lauk di rumah juga untuk dipasarkan dan dijual ke pekan-pekan.

Rujukan:
Derichard H. Putra, dkk. 2007. Cerita Rakyat Riau. Pekanbaru: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Riau.
Ediruslan Pe Amariza (ed.). 2001. Warisan Riau, Tanah Melayu Indonesia yang Legendaris. Pekanbaru: Yayasan Warisan Riau.
Elmustian Rahman, dkk. 2012. Ensilokpedia Kebudayaan Melayu Riau. Pekanbaru: Pusat Penelitian Kebudayaan dan Kemasyarakatan Universitas Riau.
Elmustian Rahman, dkk. 2016. Ensiklopedia Kebudayaan Bengkalis. Pekanbaru: Pusat Studi Perkotaan dan Industri Universitas Riau.
Hasan Junus. 2002. Sejarah Kabupaten Bengkalis. Bengkalis: Pemerintah Daerah Kabupaten Bengkalis.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *