Scroll ke bawah untuk melihat konten
Sejarah

Penamaan Bengkalis

×

Penamaan Bengkalis

Sebarkan artikel ini

BENGKALIS pada awalnya didiami oleh seorang perempuan bernama Zainab. Ia berasal dari Bukitbatu. Konon, ia bertengkar dengan sang suami sehingga pergi berlayar dan merapat di sebuah daratan dekat sungai Bengkalis. Di tempat baru tersebut, ia mendirikan sebuah pondok dan bermukim menjalani hidupnya.

Sebelum kedatangan Zainab, Pulau Bengkalis hanyalah kawasan hutan belantara. Sehingga pada waktu itu, orang-orang yang melewati Selat Bengkalis tidak ada yang berani singgah. Setelah kedatangannya, orang selalu melihat asap membumbung ke atas. Asap tersebut berasal dari dapur dan kayu-kayan yang dibakar oleh Zaenab. Sejak mengetahui Pulau Bengkalis berpenghuni, maka orang-orangpun mulailah berdatangan, dan kemudian membuka sebuah perkampungan kecil. Saat ini, makam Zainab dapat ditemukan tidak jauh dari pemakaman Taman Kota Layu, yang dipercaya sebagai tempat Zainab pertama bermukim. 

Advertisement
Scroll ke bawah untuk melihat konten

Menurut cerita lainnya, Bengkalis pada awalnya bernama Kampung Muntai. Asal nama Muntai menurut salah satu versi berasal dari nama seorang dukun beranak yang selalu dijemput ke Kampung Parit. Kediaman dukun tidak jauh dari pantai. Lama kelamaan orang menyebut tempat yang didiami sang dukun dengan Kampung Muntai. Versi lainnya, kata muntai secara etimologis berasal dari buah suntai. Buah ini diminati para pedagang yang akan berlayar ke Melaka. Buah suntai merupakan bahan baku pembuatan minyak. Lama kelamaan penyebutan suntai berubah secara morfologis menjadi Muntai. Letak yang strategis menyebabkan dusun Muntai berkembang menjadi perkampungan ramai yang disinggahi oleh para pedagang.

Baca Juga:  Melayu Riau

Kampung Muntai dulu mulanya dipimpin oleh batin (kepala suku) dari suku-suku yang terdapat di Muntai. Melihat perkembangan Muntai yang maju pesat, seorang pendatang dari Melaka mengusulkan kepada batin-batin di Muntai untuk menunjuk seseorang menjadi Datuk Bandar yang akan mengatur tatanan kehidupan masyarakat Muntai. Usulan tersebut diterima dengan baik, dan menunjuknya menjadi Datuk Bandar di negeri tersebut dengan gelar Datuk Bandar Bengkalis.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *