Scroll ke bawah untuk melihat konten
Teknologi Tradisional

Teknologi Tradisional Lesung

×

Teknologi Tradisional Lesung

Sebarkan artikel ini
Lesung. (foto: budayamelayuriau.org)

Lesung adalah alat yang digunakan untuk menghaluskan berbagai bahan makanan atau menumbuk biji-bijian seperti padi, beras, kopi, lada, dan cabai. Lesung umumnya dibuat dari kayu keras sejenis tembesu, nangka, dan kulim. Sebagian lesung terutama untuk menumbuk cabai juga dibuat dari batu.

Jenis-jenis Lesung
Secara umum, terdapat tiga jenis lesung yang dikenal pada masyarakat Melayu Riau yaitu lesung tangan, lesung kaki, dan lesung batu. Selain itu, terdapat juga lesung kecil yang dibuat dari batu untuk menumbuk rempah dan bahan makanan lain.

Advertisement
Scroll ke bawah untuk melihat konten

1. Lesung tangan 
Lesung jenis ini banyak digunakan dibanding dengan lesung kaki, terutama untuk menumbuk padi dan bahan makanan semisal lada, kacang hijau, dan bawang. Hal ini karena lesung tangan penggunaannya lebih mudah dan dapat dipindah-pindahkan sesuai kebutuhan. 

Antan untuk lesung tangan beragam ukuran tergantung besar kecil lesung. Umumnya antan yang digunakan menumbuk padi berupa sebatang kayu bulat dan bergaris pusat 10 cm setinggi orang berdiri lebih kurang 150 cm. Bagian tengah dikelok tarahan sebesar genggaman tangan. Salah satu ujungnya diparas rata dan hujung yang satu lagi dibentuk bulat. Menumbuk padi dimulakan dengan antan yang ujungnya diparas rata, kemudian barulah diikuti antan yang hujungnya bulat.

2. Lesung kaki
Lesung kaki dikenal juga sebagai lesung hindik. Lesung ini mempunyai tiga bagian, yaitu sebatang kayu perintang berfungsi sebagai pemberat dan pemijak. Perintang dipasangkan antan pada bagian ujung yang tepat di atas lubang lesung. Panjang kayu perintang sekitar 237 cm dan tingginya lebih kurang 45 cm. Antannya berbentuk silinder, diameter 10 cm. Lesung ini berukuran 60 cm x 60 cm x 60 cm dan lubang 30 cm dalam dan bergaris pusat 30 cm, berbentuk kun.

Bagian belakang tempat pemijak dilengkungkan dan ditarah bertingkat-tingkat agar mudah dipijak ketika menumbuk padi. Bagian tengah dipahatkan lubang untuk dimasukkan rasuk atau aci. Jarak dari hadapan ialah 150 cm dan dari belakang 70 cm. Terdapat empat tiang penyangga yang panjangnya lebih kurang 90 cm dari tanah. Dua batang kayu, panjangnya 108.5 cm dicacakkan di bagian belakang untuk dijadikan pemegang sewaktu menumbuk. Tanah di bagian ekor batang lesung dilubangkan sedikit untuk menampung tonjolan kaki pada batang lesung.

Baca Juga:  Teknologi Tradisional Tuai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *