Scroll ke bawah untuk melihat konten
Evaluasi BMR SMA/SMK/MA

Kunci Jawaban & Pembahasan BMR Bab 10 Kelas X

×

Kunci Jawaban & Pembahasan BMR Bab 10 Kelas X

Sebarkan artikel ini
Buku Muatan Lokal Budaya Melayu Riau (BMR) K13 untuk Kelas X SMA/SMK/MA ditulis oleh Taufik Ikram Jamil, Derichard H. Putra, dan Syaiful Anuar. (foto: budayamelayuriau.org)

Soal-soal evaluasi ini merujuk kepada buku siswa Pendidikan Budaya Melayu Riau (BMR) K13 Kelas X terbitan Narawita Swarna Persada. Buku ditulis oleh Taufik Ikram Jamil, Derichard H. Putra, dan Syaiful Anuar. Klik di sini untuk melihat tinjauan buku.

Mata Pelajaran: Budaya Melayu Riau (BMR)
Kelas: X SMA/SMK/MA
Bab 10: Etika Kepemimpinan Melayu

Advertisement
Scroll ke bawah untuk melihat konten

I Pilihan Ganda
Pilihlah satu jawaban yang benar!

1. Dalam pepatah Melayu, seorang pemimpin hanya didahulukan selangkah, ditinggikan seranting, dan dilebihkan sebenang.

Maksud ungkapan di atas adalah…

a. pemimpin diagungkan
b. pemimpin dipuja
c. pemimpin ditakuti
d. pemimpin dihormati
e. pemimpin dimewahkan

Pembahasan:
Dalam ungkapan berikut menggambarkan kedudukan pemimpin dalam budaya Melayu adalah suatu kemulian:

didahulukan selangkah
dilebihkan sehari
dilebarkan setapak tangan
ditinggikan seranting
dilebihkan sebenang

Ungkapan tersebut bermakna suatu keharusan seseorang dalam mentaati pemimpin. Karenanya, pemimpin harus pula menunjukkan ketaatan atau kepatuhannya pada segala hal yang diatur dalam hukum. Hal itu akan mendidik orang-orang yang dipimpin untuk menghormati, mentaati, dan mematuhi sepanjang pemimpin tersebut menjalan­kan kewajibannya dengan baik dan benar. Bila seseorang yang dipimpin tidak taat pada pemimpin yang benar, kepadanya dikatakan sebagai pendurhaka.

jawaban: d. pemimpin dihormati

2. Pemimpin dalam Melayu berkedudukan sebagai pelayan. Istilah lain untuk menyebutkan pelayan dalam kepemimpinan adalah…

Baca Juga:  Kunci Jawaban & Pembahasan BMR Kelas VIII SMP/MTs Bab 12

a. kadi
b. khadam
c. khalifah
d. wali
e. amir

Pembahasan:
Pemimpin dalam Melayu berkedudukan sebagai pelayan (khadam). Pemimpin dituntut lebih banyak berbuat untuk khalayak atau tidak mementingkan kesenangan diri sendiri. Meskipun sebagai pelayan, sesungguhnya pemimpin ditempatkan pada tempat yang mulia. Kemulian akan diperoleh bagi pemimpin yang telah berlaku adil dalam memimpin masyarakatnya.

Jawaban: b. khadam

3. Konsep dasar etika pemimpin dalam budaya Melayu secara umum dapat dibedakan menjadi empat persoalan yang mengacu pada…

a. martabat
b. santun
c. kedudukan
d. malu
e. identitas

Konsep dasar etika pemimpin dalam budaya Melayu secara umum dapat dibedakan menjadi empat persoalan. Kaitan mendasar pemimpin Melayu berkenaan dengan soalan martabat atau tingkat harkat kemanusiaan. Keempat konsep tersebut yakni, sadar akan martabat diri, mengetahui martabat memimpin, menjaga martabat orang lain, dan mempertahankan martabat wilayah.

Jawaban: a. martabat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *