PERMAINAN NAS sering juga disebut main kelas atau main cak adalah permainan rakyat yang menggunakan lompat berjingkat yang dipandu pada garis di tanah yang disebut rumah nas atau rumah kelas. Permainan ini hampir sama dengan permainan setetak atau seteteh tetapi lebih sederhana dan tidak panajng. Selain itu, permainan nas sering dimainkan perkelompok, sedangkan setetak perorangan.
Perlengkapan dan peralatan permainan adalah halaman atau lapangan yang beri garis, setelah itu dibuatlah rumah nas. Peralatan lainnya adalah buah kelas atau ucak, yang terbuat dari batu lempeng atau uang koin. Jumlah pemain berkisar 2 hingga 13 orang dengan usia berkisar 7 hingga 13, anak-laki maupun perempuan.
Permainan nas merupakan permainan yang bentuknya menghibur dan untuk mengisi waktu senggang. Anak-anak perempuan memainkan pemainan sambil membantu orang tua mengasuk adik. Permainan ini tidak mengenal status sosial, siapa boleh bermain ini dan juga ada kaitan dengan hal-hal yang megis atau saklar.
Pemainan nas dimainkan pada sore hari, pada jam istirahat sekolah, atau hari-hari libur. Tempat bermain biasanya dilaksanakan di halaman rumah atau di pinggir sungai. Namun, adakalanya dimainkan di malam hari saat terang bulan di sela-sela kegiatan mengaji.
Penggunaan Rumah Kelas dan Buah Kelas
Pertama, Cara Menggunakan Rumah Kelas
a) Rumah Kelas yang dipetakkan dari nomor 1-8 mesti dilewati dengan cara melompat, dan berjingkrat dengan sebelah kaki, tumit di atas tidak menyentuh tanah. Ketika itu kaki tak boleh diitukar-tukar.
b) Naik, tatkala menyusuri semua ruang kelas disebut naik.
c) Turun, tatkala kembali ke tempat awaal setelah menyelusuri semua ruang kelas disebut turun.
d) Petak kelas yang berisi buah naik baik kepunyaan sendiri maupun kepunyaan lawan, tidak boleh diinjak. Petak tersebut dilangkahi dan tak boleh mengenai garis.
e) Waktu Naik disebut Nikam Kelas, waktu turun disebut ambi kelas, sedangkan waktu turun buah kelas tersebut di ambil dari petak kelas yang ditempati oleh buah kelas itu, setelah buah kelas itu diambil, maka petak tersebut boleh diinjak kembali.
f) Khusus buat petak kelas nomor 4 dan 5 jatuhkan kaki serentak dua belah, begitu naik dan begitu pula turunnya.
g) Khusus buat petak kelas nomor 7 dan 8, jatuhkan juga kaki dua belah, kemudian putar badan dan loncat 180 derajat balik ke belakang. Jika waktu naik menghadap kepala kelas, setelah berputar menghadap ke bawah langsung turun unntuk mengambil buah kelas.
h) Kepala kelas nomor 9 itu ditikam dengan buah kelas, setelah kelas nomor 1 hingga 8 selesai kita jalani. Buah kelas yang terletak pada nomor 9 diambil dari petak 7 dan 8 dengan membelakangi bulan, atau dilaksanakan setelah berputar menghadap ke bawah, diambil dengan cara duduk mencangkung, dan pejamkan mata seraya meraba-raba lalu bertanya, “Nas? Nas? Nas?”, waktu itu lawan bermain menjawab “Nas!” bila tangan si pembawa menyentuh garis baik kaki mengenai garis petak 7 dan 8 maupun tangan mengenai petak 9 Bila hidup, buah kelas terus dibawa turun seperti turun biasa melewati setiap petak kelas 8 hingga 1, bila mati takkan saja buah kelas dipetak kelas nomor itu, untuk kali berikutnya baru diambil lagi.
i) Tangkok, setelah selesai turun mengambil buah kelas di petak 9, pemain mulai lagi naik dari petak nomor 1 hingga 8 dengan meletakkan cak di punggung telapak tangan (dengan cara meningkupkan telapak tangan, buah kelas dilambungkan dan sambut dengan punggung tangan itu juga). Bila buah kelas jatuh waktu dittingkup, permainan dianggap batal dan jika berhasil, turun kembali dari petak kelas nomor 8 petak sampai dengan nomor 1.
j) Ambil Rumah, setelah selesai Tangkok, masih dalam keadaan membelakangi rumah kelas, buah kelas yang masih di punggung telapak tangan tikam ke belakang melewati bahu arah ke kepala kita.
