Scroll ke bawah untuk melihat konten
Adat & AdabUtama

Prosesi Pelaksanaan Tepuk Tepung Tawar

×

Prosesi Pelaksanaan Tepuk Tepung Tawar

Sebarkan artikel ini
Tepuk Tepung Tawar. Pelaksanaan tepuk tepung tawar dalam upacara pernikahan di Rokan Hulu. (foto: budayamelayuriau.org)

A. Pengertian
Tepuk tepung tawar adalah upacara memberi doa dan meminta kepada Allah SWT agar terhindar dari bala, bencana, serta mendapat keselamatan dan kesuksesan. Upacara ini dilaksanakan bersamaan dengan upacara lainnya misalnya pernikahan, sunat rasul, akikah, turun mandi, penabalan sultan atau pucuk adat, dan kegiatan lainnya.

Jumlah orang yang melakukan tepuk tepung tawar adalah hitungan ganjil, yaitu lima, tujuh, sembilan dan seterusnya. Lazimnya dilaksanakan tujuh orang.

Advertisement
Scroll ke bawah untuk melihat konten

Pelaksaan tepuk tepung tawar di dalam perkawinan dilakukan setelah kedua mempelai duduk di pelaminan. Upacara dipimpin oleh Mak Andam, sedangkan yang menemuktepungtawari adalah pemuka agama, kaum keluarga, pemuka masyarakat, pejabat pemerintah dan orang-orang yang dianggap patut. Mereka berasal dari pihak pengantin laki-laki dan pihak pengantin perempuan.

Pelaksanaan tepuk tepung tawar umumnya pada malam hari sesudah sholat Isya. Namun, sering juga dilakukan pada siang hari tergantung kegiatan utama. Mereka yang akan melakukan tepung tawar ditentukan terlebih dahulu oleh ahli waris. Penepuk tepung tawar hendaklah sopan serta tidak boleh berdiri atau berjongkok, membelakangi tetamu atau bersikap yang kurang patut.

B. Tujuan Tepuk Tepung Tawar
Pelaksanaan tepuk tepung tawar bertujuan agar terhindar terhindar dari bala, bencana, serta mendapat keselamatan dan kesuksesan. Selain itu, tujuan lainnya adalah sebagai berikut:

Baca Juga:  Fungsi dan Jenis-jenis Tepak Sirih
  • doa kepada Allah SWT agar sukses, selamat dan terhindar dari musibah terutama sekali selama acara perhelatan beriangsung
  • menghadirkan sanak famili untuk menyuburkan rasa kekeluargaan
  • mendoakan pasangan suami istri atau pengantin baru agar berbahagia dalam menempuh bahtera kehidupan berumah tangga
  • menumbuhkembangkan nilai-nilai agama yang terkandung di dalam adat Melayu
  • memelihar tata krama atau sopan santun dan sikap saling membantu terhadap sesama
  • membudayakan rasa saling menghormati dan menghargai pada pemuka agama, pemuka adat, pemuka kampung, orang tua-tua atau orang yang dituakan, serta orang patut lainnya
  • menumbuhkan dan memperkuat rasa memiliki adat Melayu sebagai jati diri dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa

C. Pelaksanaan Tepuk Tepung Tawar
Tata cara melakukan tepuk tepung tawar tidaklah sama diseluruh Riau. Hal ini disebabkan adat resam yang berlaku di daerah masing-masing. Misalnya ada yang terlebih dahulu mengoleskan inai dan lain sebagainya.

Menurut adat daerah Datuk Laksamana Bukit Batu, Bengkalis. Mempelai tidak ditepungtawari secara serentak akan tetapi secara bergantian. Mempelai laki-laki terlebih dahuiu baru kemudian mempelai perempuan.

Apabila seluruh rangkaian acara tepuk tepung tawar telah selesai maka hendaknlah ditutup dengan doa. Lazimnya doa disampaikan oleh penepuk tepung tawar yang terakhir. Ia adalah seorang ulama, pemuka masyarakat atau imam.

Untuk penepuk tepung tawar, mempelai lelaki dilakukan tepuk tepung tawar oleh orang lelaki saja, begitu juga mempelai wanita. Tetapi sekarang untuk mempersingkat waktu, kedua mempelai sekaligus dilakukan tepuk tepung tawar.

Baca Juga:  Adat dalam Upacara Daur Hidup

Menurut kebiasaan adat Melayu, tata cara pelaksanaan tepuk tepung tawar dilakukan sebagai berikut:

  • Dimulai dengan mengambil daun perenjis, lalu merenjiskan air bedak kepada yang ditepung tawari. Bagianyang direnjis sangat tergantung dari orang yang melakukannya. Bila yang melakukan tepuk tepung tawar itu lebih tinggi derajatnya, ia boleh merenjiskan sampai ke aras kepalanya, akan tetapi bila tidak maka bagian yang direnjis adalah bagian pangkuan atau tangan kiri dan kanan saja. Pada awal mengambil daun perenjis hendaklah membaca do’a di dalam had sambil berniat untuk membuang sial bagi yang ditepung tawari.
  • Selanjutnya mengambil serba sedikit beras basuh beras kunyit, bereteh serta bunga rampai lalu menaburkannya kepada kedua mempelai atau yang ditepung tawari.  Pada waktu  menaburkannya hendaklah  berniat  dan berdo’a di dalam hati, semoga Allah melimpahkan rahmat bagi kedua pengantin dan sekalian yang nadir.
  • Kemudian selanjutnya mengambil sedikit inai dan mengoleskan kedua telapak tangannya, sambil berdo’a di dalam hati semoga dijauhkan dari bala dan bencana serta semua hajat dapat terkabulkan kelak.
  • Selanjutnya merenjiskan air mawar sambil berdo’a didalam hatisemoga kedua mempelai beroleh keharuman atau nama baik, baik di dunia dan akhirat.
  • Terakhir yang ditepung tawari  mengangkat tangan  atau  mengangkat sembah kepada yang melakukan tepuk tepung tawar. Bila yang ditepung tawari lebih tinggi drajatnya maka penepuk tepung tawar lebih dahulu mengangkat sembah dan begitu juga sebaliknya.

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *