Scroll ke bawah untuk melihat konten
Pakaian Melayu

Fungsi Pakaian Melayu Riau

×

Fungsi Pakaian Melayu Riau

Sebarkan artikel ini
Prosesi Perkawinan dalam adat Melayu Riau. Foto: budayamelayuriau.org

Fungsi pakaian dalam budaya Melayu merujuk kepada nilai dan prinsip dari pakaian Melayu itu sendiri. Nilai-nilai dan prinsip bersumber kepada kepatutan dalam syariat dan kelaziman dalam adat (dikurung syarak, dikukung adat).

Di dalam tunjuk ajar, fungsi pakaian dijelaskan sebagai berikut:

Advertisement
Scroll ke bawah untuk melihat konten

pakaian wajib menutup aurat
pakaian terletak pada tempatnya
pakaian melekat pada patutnya
pakaian beragam pada maknanya
mengandung adat dengan lembaganya
mengandung tunjuk dengan ajar
mengandung sifat dengan tabiat
mengandung tuah dengan marwah
elok pakaian menutup malu
molek pakaian menjemput budi
sanggam pakaian menjunjung adat
mulia pakaian makna bermakna

Secara umum, pakaian dalam budaya Melayu terdiri atas 3 fungsi, yaitu:
1. Fungsi Pokok 
Fungsi pokok adalah fungsi utama dari pakaian. Fungsi ini dibedakan dalam dua bagian, yaitu:

– Fungsi rohani yakni sebagai pelindung diri dari aib. Fungsi ini berkaitan dengan syarak. Dalam ungkapan Melayu disebutkan, pantang memakai memandai-mandai. Maksudnya, pakaian dan hal-hal yang berkaitan dengan pakaian tidak boleh dikenakan secara sembarangan, tetapi harus mengikuti ketentuan yang sudah diatur adat istiadat. 
– Fungsi jasmani, yakni untuk melindungi diri dari panas dan dingin.

2. Fungsi Adat
Fungsi adat adalah fungsi pakaian yang berhubungan dengan aturan dan tata cara pemakaian. Fungsi ini mengatur kepatutan dan kesesuaian cara berpakaian. Seseorang yang salah berpakaian akan dikatakan sebagai salah kain. Misalnya, dalam menggunakan kain samping, kepala kain bagi laki-laki dihadapkan ke belakang dan bagi perempuan dihadapkan ke depan. 

Baca Juga:  Baju kebaya

Fungsi pakaian secara adat juga berkaitan dengan  kesesuaian pakaian dengan aktivitas yang dilakukan.   Misalnya, pakaian saat bekerja di ladang tentu akan berbeda dengan pakaian menghadiri suatu majelis. Tidak elok jika pakaian ke ladang digunakan untuk menghadiri suatu pesta pernikahan.

3. Fungsi Estetis
Fungsi estetis berkaitan dengan kecantikan dan keindahan dari pakaian yang disebut kecantikan seri gunung dan kecantikan seri pantai. Fungsi ini meliputi, yaitu:

– model pakaian (teknik menjahit). Fungsi estetis dalam model pakaian atau jahitan, misalnya baju cekak musang, teluk belanga, dan baju kurung Johor.
– motif pakaian. Motif pakaian Melayu umumnya terinspirasi flora dan fauna. Misalnya motif pucuk rebung, pucuk paku, bunga cengkeh, siku keluang, naga-naga, ikan-ikanan, itik sekawan, lebah bergayut, dan ayam-ayaman.
– bahan pakaian. Bahan kain yang digunakan misalnya kain cindai, songket, dan sutra. Bahan sutra hanya boleh dipakai oleh perempuan, tidak boleh laki-laki.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *