Scroll ke bawah untuk melihat konten
Nilai & AzasUtama

Batobo

×

Batobo

Sebarkan artikel ini
Visualisasi batobo oleh Tim Muhibah Universitas Riau di University Utara Malaysia (UUM). (foto: budayamelayuriau.org)

BATOBO, botobo atau tobo adalah gotong royong dalam pertanian yang dilakukan secara berkawan-kawan (bersama-sama) dan bergiliran di antara anak (anggota) tobo. Prinsip batobo pada dasarnya berkembang di seluruh Riau. Namun, penggunaan istilah ini hanya ditemukan pada masyarakat Kuantan, Kampar, Singingi, dan sebagian Inderagiri.

Secara harfiah, batobo berarti bersama atau berkawan-kawan. Di dalam pelaksanaan batobo, kelompok tobo akan mengerjakan sebidang tanah pertanian secara bergiliran di antara anggota tobo.

Advertisement
Scroll ke bawah untuk melihat konten

Pada masa lalu, batobo dilaksanakan oleh kaum perempuan. Kaum laki-laki umumnya pergi merantau sehingga pengolahan tanah pertanian diserahkan kepada perempuan. Tobo yang anggotanya perempuan disebut tobo induok-induok.

Pelaksanaan batobo berkembang dengan adanya tobo yang beranggotakan laki-laki (tobo bujang) dan campuran (tobo bujang gadih). Selain itu, juga terdapat tobo yang beranggotakan suku yang sama yang disebut tobo pasukuan.

Pelaksanaan Batobo
Setiap kelompok batobo dipimpin oleh seseorang yang dituakan yang disebut tuo tobo. Para anggota tobo disebut anak tobo. Anggota tobo berkisar antara 20-40 orang yang pada umumnya terdiri dari para perempuan usia 25-40 tahun. Tobo bujang gadih (tobo basampuak di Bangkinang) anggotanya anak-anak muda berusia 14-18 tahun. Semua anggota tobo akan mengerjakan tanah pertanian mereka secara bergiliran.

Dari pola dan cara pengerjaan lahan, batobo dapat dibagi menjadi dua. Pertama, batobo mbiak ari (batobo mengambil hari), yaitu cara mengerjakan lahan (sawah atau ladang) yang melibatkan pemilih lahan. Batobo jenis ini adalah batobo yang asli. Kedua, batobo jual pugari, yaitu cara pengerjaan lahan tetapi para pekerja mendapatkan upah dari pemilik tanah. Batobo ini dikenal ketika ekonomi uang mulai memasuki kehidupan masyarakat, sehingga batobo pun kemudian dijadikan sebagai pekerjaan untuk mencari nafkah.

Baca Juga:  Proses Mengolah Nira Menjadi Gula Enau

Kegiatan berladang yang dikerjakan dengan batobo terbagi dalam tahapan berikut:
1) tahap menyemulo yaitu saat mencangkul lahan pertama kali
2) tahap membalik tanah, mencangkul lahan untuk kedua kalinya
3) tahap melunyah, yaitu tahap menginjak-injak lahan dengan kaki
4) tahap menanam benih
5) tahap memanen.

Waktu batobo biasanya dilakukan begitu musim ke sawah atau ke ladang tiba dan dilakukan sehari penuh. Waktunya ditentukan berdasarkan keadaan alam dan musim. Jika musim hujan, maka tahapan yang dilakukan adalah menyediakan dan menanam benih. Sedangkan musim kemarau adalah masanya untuk mencangkul dan memanen.

Di masa lalu, jika kegiatan batobo hendak dilakukan, tuo tobo akan memberitahukan kepada pemimpin kampung. Sementara jika tobo pasukuan akan batobo maka tuo tobo memberitahu ninik-mamak suku yang bersangkutan. Setelah itu diadakan pertemuan dengan seluruh anggota tobo untuk menentukan lahan siapa yang akan dikerjakan lebih dulu dan peraturan-peraturan yang harus dipatuhi oleh sebua anggota tobo.

Kegiatan batobo tidak hanya diisi dengan bekerja tetapi juga diselingi hiburan seperti berbalas pantun, berkayat memainkan musik gondang baraguong, bedondong dan lain-lain. Kegiatan ini juga sering dijadikan sebagai ajang mencari pasangan, terutama dalam tobo bujang gadih.

Contoh Teks Pantun Batobo

tuai… nak padi… dituai…
oi sipuluik nak… dibuek pokan
tuai.. nak sayang amak sayang padi dituai
amak mangai nak sayang, manca’i makan
layang-layang tobang malayalang
kain sasugi nak, pamagau bonio
layang-layang tobang malayang nak sayang
kain sasugi nak oi sayang
pamagau bonio
mo basamo poi ka ladang
mananam padi sayang
mananam bonio…

apo ta golek tabalintang
batang dilindi lindi kudo
bukannyo apo nan maghintang
golaknyo mani sakawuong gulo


duo tigo toko di Padang
sabuah toko tukang bosi
dua tigo bungo nan kombang
ado satangkai kan tompek ati

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *