Scroll ke bawah untuk melihat konten
KesenianUtama

Seni Pertunjukan Koba

×

Seni Pertunjukan Koba

Sebarkan artikel ini
Koba. Penutur Koba Pak Taslim didampingi novelis muda Riau Reni Yuliarti dalam pertunjukan koba di Taman Budaya Provinsi Riau. (foto: dok. disbud riau)

Koba Budak Buruk
Koba ini mengisahkan seorang laki-laki yang dipanggil Budak Buruk karena mukanya yang hodoh. Suatu hari ia pergi merantau, menikah dengan seorang puteri raja yang cantik, karena ia sebenarnya anak seorang raja yang disumpah. Kemudian ia pulang setelah menempuh berbagai rintangan, dan berhasil sampai ke negerinya.

Koba Bujang Jauh
Bujang Jauh
mengisahkan Puti Lindung Bulan mempunyai dua orang anak. Anak pertama bernama Anggun Pamenan. Anggun Pamenan pergi merantau sebelum berangkat berpesan jika adiknya lahir diberi nama Bujang Jauh. pada suatu hari terjadi perkelahian dua beradik di sebuah gelanggang dan satu sama lain tak bisa terkahalhkan. Setelah keduanya saling lelah mereka mencoba untuk saling menyebutkan keluarga. Akhirnya diketahui bahwa mereka bersaudara kandung.

Advertisement
Scroll ke bawah untuk melihat konten

Koba Bujang Salimuik Mudo
Koba ini mengisahkan seorang laki-laki yang bernama Bujang Salimuik Mudo. Ia jatuh cinta kepada seorang wanita cantik bernama Puteri Suto Alui, tapi lamarannya ditolak dan ia dihina oleh Putri Suto Alui, Bujang Salimuik Mudo menyihir Suto Alui sehingga jatuh cinta padanya, untuk membalas dendamnya, Bujang Salimuik Mudo menolak cinta Puteri Suto Alui, hingga Puteri Suto Alui mati. Kemudian dihidupkan kembali oleh Bujang Salimuik Mudo, dan mereka pun kawin.

Koba Buwung Puyuh
Koba ini menceritakan sepasang suami isteri yang sudah bertahun-tahun menikah tapi belum juga dikaruniai anak. Suami isteri inipun berdoa agar dikaruniai anak dalam bentuk apa saja. Sahdan lahirlah seorang anak berupa seekor buwung puyuh.

Baca Juga:  Seni Pertunjukan Randai Kuantan

Koba Cindur Mato
Koba ini mengisahkan Datuk Bendaharo yang berhelat mencari jodoh untuk puterinya yaitu Puti Bongsu. Puti Bongsu akan dinikahkan dengan orang kaya Imbang Jaya dari Sungai Ngiang. Sedangkan Puti Bongsu telah bertunangan dengan Dang Tuanku anak Bundo Kanduong. Maka terjadilah pertarungan merebutkan Puti Bongsu antara Dang Tuanku dengan pihak Imbang Jaya. Pertarungan dimenangkan oleh Cindur Mato. Dang Tuanku, Puti Bongsu dan Bundo Kanduong naik ke langit dengan menaiki kapal Nabi Nuh.

Koba Gadih Bocet
Gadih Bocet menceritakan seorang gadis yang bernama Gadih Bocet. Untuk mendapatkan jodohnya Gadih Bocet mengadakan sayembara, dan pemenangnya akan menjadi suaminya. Akhirnya anak Sutan Gunung Serang berhasil dan kawin dengan Gadih Bocet. Sebelum kawin Godeh Bocet telah menjadi ikan karena melanggar sumpah.

Koba Gadih Mudo Cik Nginam
Koba ini dikenal juga dengan Koba Mudo Cik Leman. Koba ini bersifat pelipur lara, namun mempunyai hubungan legenda dan mitos yang sangat kuat Cerita ini disusun dalam bentuk bahasa puisi dan dinyanyikan. Berikut kutipan teksnya:

Bacakaplahnyo sungguh lah kakaknyo
Ngalah dik oi tuanlah petoi oh bulan oi
Lindung bulan nyo bulan
Kito patunangkan nganak lah nyo kito
Gadih mudo lah nyo Cik Nginam
Samolah nayan
Mojiklah ngawak o bang lung oi
Bulihnyo ngitu
Dipotunangkanlah nganaklah
Koik batuko o kain lampinan
Godanglah batuko o nilam ooo
Cincinlah pamato lah nyo nilan
Tando batunangan Nayan oi samolah nyo Nginam oi
Gadih mudolah Cik Nginam

Koba Gadih Weno Bungo
Koba ini mengisahkan Bujang Jumilun  yang hendak meminang Gadih Weno Bungo. Gadih Weno Bungo mau menerima dengan syarat BJ harus memberinya kancah (kuali besar) berkerawang air setitik tidak jatuh,pisau berhulu mayang dan pandai bergenggong,murai pandai bercerita, dan beruk pandai berkecapi. Ketika Bujang Jamilun mencari persyaratan tersebut datanglah si Kotok Ombau  sahabatnya mengajak untuk bertukar pakaian dan cincin. Sepeninggal Bujang Jamilun mencari syarat-syarat tersebut, pergilah Kotok Ombau menyamar menjadi Bujang Jamilun dan berangkat ke rumah Gadih Weno Bungo. Bujang Jamilun merasakan firasat kalau sahabatnya mengkhianatinya. Pergilah Bujang Jamilun ke rumah Gadih Weno Bungo. Terjadilah perkelahian antara Bujang Jamilun dengan Kotok Ombau. Akhirnya, Kotok Ombau mati di tangan Bujang Jamilun.

Baca Juga:  Asal Mula Nama Bengkalis

Koba Hitam Manih
Koba ini mengisahkan perjalanan Hitam Manih dengan Si Tampuk Pinggang dengan bekal pais dedak dan pucuk pakis. Penat berjalan, sampailah ke Negeri Tanjung Bungo. Orang di Negeri Tanjung Bungo sedang berhelatkan Raja Tanjung Bungo, yang bernama Mogek Cahayo Bungo, anak Datuk Rajo Bosa dan Puti Lindung Bulan. Waktu itulah tampak oleh Mogek gadis Si Hitam Manih. Selanjutnya, Mogek berusaha merebut hati gadis tersebut dengan sejumlah cara dan mengatasi berbagai rintangan.

Koba Malin Deman
Koba ini mengisahkan tentang keluarga Tuanku Ajo Tuo dan Puti Mayang Sari di Banda (Bandar) Mua yang sudah lama menikah tidak juga dikaruniai anak. Namun atas karunia Yang Kuasa keluarga ini memperoleh anak yang diberi nama Malin Deman, dengan harapan setelah besar menjadi orang yang malin (taat kepada agama). Pada umur 15 hari diadakanlah upacara turun mandi, namun apa daya anak tersebut meluncur ke dalam sungai dan hilang. Ajo Mudo yaitu adik Tuanku Ajo Tuo pergi menjala dengan jolo suto (jala sutera), maka ditemukanlah Malin Deman dalam jala tersebut. Malin Deman tumbuh dengan baik dan akhirnya menikah dengan seorang putri dari kayangan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *