Scroll ke bawah untuk melihat konten
Uncategorized

Dikei

×

Dikei

Sebarkan artikel ini
Bupati Kepulauan Meranti Muhammad Adil. Foto: merantikab.go.id.

Irama gendang semakin cepat untuk menggambarkan skenario gerak cepat kemantan untuk mengembalikan burung semangat ke dalam tubuh pasien. Kemantan menari membentuk angka delapan dan sedikit demi sedikit langkah tariannya mendekati sebuah lingkaran sampai ia berpusing di satu titik dengan bungkusan sambil mendekap burung itu di dadanya. Seorang dibalak berjaga-jaga di belakangnya, karena kadang-kadang kemantan mendadak jatuh ke belakang, dan tugasnya adalah membantu kemantan berdiri lagi. Kemantan kemudian kemudian menyembah tiga kali.

Pada saat ini kemantan sedang bergerak keluar dari alam roh. Seorang didayak akan melemparkan bertih ke wajahnya untuk  mengembalikannya pada keadaan sebelumnya dan mereka menuntunnya duduk di dekat pasien.

Advertisement
Scroll ke bawah untuk melihat konten

Setelah membasuh wajahnya dengan air bunga, kemantan mengambil lilin kembali dan mencari-cari roh jahat di sekeliling(dengan mata tertutup). Ia meletakkan lilin, mengambil bertih, menyucikan tangannya dalam api dan menebarkan bertih serta menyembah ke arah yang sama. Irama gendang berhenti. Untuk membantunya sadar kembali kemantan membasuh wajahnya dengan air bunga, meletakkan tangannya ke api lilin dan dengan tangannya yang bebas ia menarik rambut di atas keningnya untuk mengendalikan tingkat selapnya. Para pembantunya juga memberinya air bercampur dengan limau dan bertih (a’i asasa), untuk melemahkan selapnya. Pemulihan semanget pasien adalah saat yang paling rawan.Sedikit saja ada kesalahan gerak atau kekeliruan burung semangat akan lepas lagi.

Baca Juga:  Jalur

Setelah kemantan sadar kembali, ia mempersiapkan dirinya untuk mengembalikan semangat pasien. Dengan duduk bersila di depan pasien, ia menyusupkan tangannya yang bebas ke dalam bungkusan dan menariknya keluar sesuatu seperti ada isi di dalam bungkusan itu. Ketika memindahkan tangannya, tangannya tetap menggenggam erat seakan-akan ia memegang sesuatu yang sangat kecil di dalamnya. Ia menyuarakan suara ocehan burung. Jemarinya mengusap keringat di dahinya dan ditujukan pada potongan semangat di dahi pasien, mengerakkan tangannya ke belakang dan ke depan seperti membidikkan sebuah panah pada sasaran. Ia merentangkan lengannya pada dahi pasien setelah ditunjuknya. Ia memasukkan semangat yang digenggamnya  ke tengah dahi. Ia celupkan tangannya di air bunga, menyucikan jari-jarinya dengan api lilin dan meletakkan ibu jarinya pada dahi pasien lagi, membiarkannya selama beberapa saat. Kemudian ia kembali menyucikan jari-jarinya dengan api dan mengusap dahi pasien.

Setelah mengembalikan dan mengikat semangat pasien, kemantan menyusupkan tangannya kembali ke dalam bungkusan kain merah dan menarik “potongan semangat” di dalamnya. Kali ini kemantan mengarahkan ke perut pasien. Ketika semangat dimasukkan ke tempatnya, ia mengusapkan ibu jarinya di titik ini. Kemudian ia mencelupkan jari-jarinya ke dalam air bunga, menyucikannya di api dan kembali mengusap dengan lembut perut bagian atas pasien. Kemudian, kemantan memegang tangan pasien dan melipat jari-jarinya. Ia menjajarkan jarinya dan mengusapkan bertih di ujungnya. Ia juga mengusap dahinya yang berkeringat dengan ujung jarinya. Sekali lagi ia menyusupkan tangannya ke dalam bungkusan, menarik “potongan semangat” yang lain dengan jari dan ibu jari, dan mengarahkan ke jari-jari pasien. Kemantan kemudian mencelupkan jari-jarinya ke dalam air bunga, menyucikan jari-jarinya di api dan memegang jari-jari pasien beberapa saat untuk mengamankan semangat yang telah dipulihkan. Pasien kemudian meletakkan kakinya bersama-sama dengan dengan suara cicitan burung shaman menarik potongan semangat lainnya dari bungkusan diarahkan pada ibu jari pasien, dan kemudian membawa jarinya untuk menyentuhnya. Ia mencelupkan jari-jarinya ke air bunga, mengambil bertih, meletakkannya di atas api, dan kemudian mengusap ibu jari pasien dengan bertih.

Baca Juga:  Ritual Pengobatan Bedike

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *