Scroll ke bawah untuk melihat konten
Uncategorized

Pakaian Harian Melayu Riau

×

Pakaian Harian Melayu Riau

Sebarkan artikel ini

PAKAIAN HARIAN adalah pakaian yang dipakai atau digunakan oleh orang Melayu setiap harinya, baik masa kanak-kanak, remaja, orang setengah baya maupun orang tua. Pakaian harian ini dipakai untuk melaksanakan kegiatan harian, baik untuk bermain, ke ladang, ke laut, di rumah maupun kegiatan dalam kehidupan di masyarakat. Meskipun pakaian yang dikenakan pakaian sehari-hari, orang Melayu sangat menjagai sopan santun dalam berpakaian.

Secara umum, pakaian harian dapat dikelompokkan dalam lima bagian yaitu pakaian Pakaian Harian Masa Kanak-kanak Laki-laki, Pakaian Harian Masa Kanak-kanak Perempuan, Pakaian Harian  Dewasa (Akil Baligh) Laki-laki, Pakaian Harian  Dewasa (Akil Balighah) Perempuan, Pakaian Harian Orang Tua dan Setengah Baya Laki-laki, dan Pakaian Harian Orang Tua dan Setengah Baya Perempuan.

Advertisement
Scroll ke bawah untuk melihat konten

Pakaian Harian Masa Kanak-kanak Laki-laki
Pakaian harian anak masa kanak-kanak kita kenal dengan istilah baju monyet yang dipakai oleh anak-anak lelaki. Kalau dia sudah meningkat besar dia memakai baju kurung teluk belanga atau baju kurung cekak musang. Ada kalanya memakai celana setengah lutut, memakai kopiah atau ikat kepala dari kain empat persegi yang dilipat untuk menghindarkan sengatan binatang yang berbisa, memakai kain samping ada yang dikenakan secara utuh, ada pula yang dibelitkan di pinggang ataupun disandang dibahu. Apabila ia pergi sholat dan mengaji ke surau atau mesjid, ia memakai sarung dan kopiah. 

Baca Juga:  Kain Cindai

Pakaian Harian Masa Kanak-kanak Perempuan
Pakaian harian anak perempuan menggunakan baju langsung (baju dan rok menyatu) yang terbuat dari bahan katun. Selain itu, juga memakai celana panjang yang tertutup roknya. Bagian kepala menggunakan kerudung sarung yang menggunakan pengikat. Bila pergi mengaji ke mesjid atau surau, ia menggunakan baju kurung atau baju gembang dan mengunakan kerudung.

Pakaian Harian Dewasa (Akil Baligh) Laki-laki
Laki-laki dewasa yang baru akil baligh memakai baju kurung cekak musang atau baju kurung teluk belanga, bertulang belut ditambah dengan kain samping yang diikat pada pinggang dan memakai kopiah atau destar (tanjak). Kain samping dipakai ketika ia hendak melaksanakan sholat ketika ke mesjid atau surau. Cara memasangnya sama dengan mengenakan kain sarung. Hanya saja, kain samping dipasang sesuai aturan yang dikenal juga sebagai penanda bujang. Tepi kain samping bila dikenakan mesti berada di atas lutut (bujang).

Pakaian Harian Dewasa (Akil Balighah) Perempuan
Perempuan dewasa yang baru akil balighah memakai baju kurung, baju kebaya laboh, baju kebaya pendek yang selaras dan memakai kerudung. Apabila pakaian yang dikenakan oleh perempuan tidak menutup aurat, orang yang melihatnya akan menilai bahwa perempuan itu tidak baik. Pada perempuan yang telah masuk dewasa, ia memakai baju kurung, kebaya pendek. Kemudian memakai kain selendang atau belacu (tengkuluk) untuk penutup kepala apabila turun ke ladang. Ketika berpergian di sekitar kampung, ia memakai tudung lingkup yang terbuat dari selendang.

Baca Juga:  Kain Cindai

Perkembangan kemudian, tudung lingkup yang dipakai adalah kain sarung. Semakin kekinian, digantikan dengan kerudung sarung yang telah dibentuk sesuai dengan bentuk kepala. Takaran nilai kemelayuan dalam kerudung setidaknya harus berukuran panjang menutupi dada dan lebih lebar 1 hasta dari ukuran badan. Hal ini diwajibkan untuk menutupi bentuk tubuh perempuan yang memakainya.

Pakaian Harian Orang Tua dan Setengah Baya Laki-laki
Pakaian orang tua laki-laki dan setengah baya berupa baju kurung teluk belanga bertulang belut dan baju kurung cekak musang. Untuk pakaian harian baju ini terbuat dari bahan katun dan kain samping pelekat, bentuk baju agak longgar. Baju Melayu bagi orang tua sering memakai baju melayu dagang luar digunakan untuk sholat dan bertamu ke tetangga. Jika berada di rumah, mereka menggunakan baju teluk belanga dan kain sarung. 

Dalam bekerja, orang tua Melayu menggunakan celana panjang dan baju sarung berkerah. Perlengkapan pakaian ketika bekerja yakni destar atau kain pengikat kepala. Konsep destar atau tanjak bagi Orang Melayu merupakan alat untuk melindungi kepala. Sebab, kepalalah sebagai sesuatu fitrah yang harus dilindungi. Berpantang bagi orang Melayu mempermainkan kepala.

Pakaian Harian Orang Tua dan Setengah Baya Perempuan
Pakaian perempuan tua adalah baju kurung teluk belanga dan pada lehernya bersulam bernama tulang belut. Baju ini longgar dan lapang dipakai, ada juga Kebaya labuh atau kebaya panjang hingga di bawah lutut. Kedua bentuk baju ini memakai pesak atau kekek.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *