Scroll ke bawah untuk melihat konten
Teknologi Tradisional

Jenis-jenis Kendaraan Perang Melayu Riau

×

Jenis-jenis Kendaraan Perang Melayu Riau

Sebarkan artikel ini
Sebuah Kapal Penjajab (pindjajap) di selat Melaka. (foto: wikipedia.org)

Kendaraan perang adalah kendaraan berupa kapal yang digunakan untuk berperang atau membela tanah air dari serangan bangsa asing. Kendaraan perang digerakan oleh angin dan tenaga manusia berupa dayung.

Kendaraan perang Melayu Riau saat ini tidak diproduksi lagi seiring dengan bergabungnya Riau ke dalam negara Indonesia sejak 1945. Kapal perang Melayu Riau dilestarikan melalui miniatur-miniatur yang tersimpan di musium-musium dan ada pula yang hanya nampak dalam catatan-catatan naskah lama.

Advertisement
Scroll ke bawah untuk melihat konten

Berikut beberapa kapal perang yang digunakan orang Melayu Riau.

1. Penjajap
Penjajap berukuran panjang dengan haluan dan buritan berbentuk lancip agar mudah bergerak cepat. Penjajap memiliki dua tiang layar dan bentuk layar persegi empat. Selain kedua layar, penjejap ukuran sedang juga dilengkapi dengan pendayung sebanyak 20 hingga 30 di kiri dan kanan. Pada bagian buritan dibangun pondok beratap tempat nahkoda dan sebagaian besar geladak terbuka tanpa atap. Di haluan terdapat dua meriam berukuran besar pada kiri kanan dan moncong mengarah ke depan haluan penjajap.

2. Perahu Balang
Sesuai dengan namanya, perahu balang berbentuk botol atau balang. Perahu balang berukuran lebih kecil dibanding penjajap. Perahu ini digunakan untuk memburu atau mengejar dan memancing musuh ke arah pertahanan. Perahu balang digerakkan menggunakan layar. Terdapat dua tiang layar dan bentuk layar segi tiga dan juga dilengkapi dengan pendayung. Pondok kecil tempat nakhoda terletak dibagian tengah perahu. Ada dua meriam yang ditempatkan di haluan dan buritan. Meriam pada haluan digunakan untuk menyerang musuh ketika pengejaran dan meriam di buritan digunakan untuk menyerang musuh ketika musuh mengejar saat dipancing ke arah pertahanan.

3. Kapal Pendarat
Kapal pendarat digunakan untuk mendaratkan pasukan ke pulau-pulau medan peperangan. Bagian perut haluan kapal berbentuk datar agar dapat meluncur di pantai ketika mendaratkan pasukan. Kapal pendarat tidak dilengkapi dengan persenjataan. Hal ini bertujuan untuk mengelabui musuh. Kapal pendarat digerakkan menggunakan dua layar dan dilengkapi dengan pendayung.

Rujukan:
Taufik Ikram Jamil, Derichard H. Putra, dan Syaiful Anuar. 2021. Pendidikan Budaya Melayu Riau. Pekanbaru: Penerbit Narawita

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *