Scroll ke bawah untuk melihat konten
Lingkup MateriMakanan Tradisional

Rendang

×

Rendang

Sebarkan artikel ini

Rendang termasuk ke dalam jenis gulai-gulaian dengan bumbu tertentu yang dimasak hingga kuah menjadi kering. Bahan rendang umumnya berupa daging seperti kerbau, sapi, dan burung, serta jering dan paku. Makanan ini terkenal di alam Melayu.

Rendang umumnya dimasak dalam jumlah besar untuk menjamu tamu pada setiap perhelatan, misalnya perkawinan, turun mandi, khatam Al Qur’an, manjalang mantuo (mengunjungi mertua), dan makanan hari raya Islam (Idul Fitri dan Idul Adha).

Advertisement
Scroll ke bawah untuk melihat konten

Bahan utama pembuatan rendang daging adalah daging sapi atau kerbau dan kelapa. Satu kilogram daging membutuhkan tiga sampai empat butir kelapa. Kadang diberi tambahan kacang merah, kentang kecil bulat, atau ubi kayu. Tambahan ini dimaksudkan sebagai varian rasa sekaligus untuk meningkatkan jumlah kuantitas rendang. Jenis daging yang dipakai adalah daging has karena struktur padat sehingga tahan (tidak hancur) ketika dimasak dalam waktu yang lama.

Bumbu-bumbu yang diperlukan untuk membuat randang adalah cabe giling halus, bawang merah, bawang putih, lengkuas, jahe, kemiri, ketumbar, kulit manis, cengkeh, serai, daun jeruk purut, daun kunyit dan daun salam.

Cara mengolah rendang daging adalah kelapa diparut, diperas hingga menghasilkan santan kental, sementara itu semua bumbu digiling halus, kecuali daun kunyit, salam dan serai. Santan berikut bumbu dimasak di atas wajan hingga mendidih, kemudian masukkan daging yang sudah dipotong dengan ukuran sesuai selera. Rendang dimasak selama waktu tertentu hingga berminyak dan warna berubah menjadi coklat kehitaman

Baca Juga:  Rendang Paku

Selama memasak rendang ha­rus terus diaduk dengan menggunakan sanduk basi (sudip). Apalagi setelah santan mulai mengering supaya bumbu merata dan tidak hangus. Jika ditambahkan potongan ubi kayu, kacang merah atau kentang, bahan-bahan tersebut dimasukkan setelah santan mulai mengental dan bersatu dengan bumbu, agar matangnya bersamaan dengan daging. Sedangkan api untuk memasah harus dijaga agar selalu stabil. Tempat yang digunakan untuk memasak adalah tungku dengan bahan bakarnya arang kayu atau kayu bakar.

Selain cara di atas, ada cara lain yaitu dengan mendiamkan daging dan se­mua bumbu yang telah diaduk rata selama kurang lebih 15 menit agar bumbunya meresap. Sementara itu santan dimasak sampai ke luar minyaknya. Setelah ke luar minyak baru masukkan daging yang sudah dibumbui tadi. Masak sambil terus diaduk.

Sebelum zaman keemasan Sriwijaya, rendang dalam suatu perhelatan seringkali dihidangkan sebagai kapala jambar (kepala hidangan). Untuk keperluan ini daging yang direndang berukuran besar (1 kg daging dibagi 2 atau 3). Untuk membuat rendang sebagai perlengkapan adat tersebut diperlukan waktu pemasakan hingga lima hari. Hal bertujua agar daging menjadi empuk dan bumbu meresap hingga ke bagian terdalam daging. Sebagai kapala jambar, rendang hanya menyertai hidangan yang lain yang tidak dimakan hingga habis oleh tamu. Rendang tersebut baru dimakan setelah usai perhelatan olehkaum kerabat yang mengadakan perhelatan.

Baca Juga:  Proses Mengolah Nira Menjadi Gula Enau

[Rujukan: Proyek Pelestarian dan Pengembangan Tradisi dan Kepercayaan. Ensiklopedi Makanan Tradisional Indonesia (Sumatra) Jakarta: Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata; Elmustian Rahman, dkk.. 2012. Ensiklopedia Kebudayaan Melayu Riau. Pekanbaru: Pusat Penelitian Kebudayaan dan Kemasyarakatan Universitas Riau.]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *