KOBA PANGLIMO AWANG adalah salah satu cerita yang sering dituturkan dalam pertunjukkan koba. Koba ini mengisahkan tiga beradik yang bernama Panglimo Nayan, Panglimo Awang, Panglimo Komih. Mereka anak-anak raja Negeri Ledong. Suatu malam, lewat mimpi, Panglimo Nayan diperintahkan nenek-moyangnya menikah dengan anak-mamaknya di Negeri Mua, yang bernama Gadih Kainam. Tapi Gadih Kainam sudah bertunangan dengan Ongku Rajo Sulong, lelaki perkasa tapi buruk rupa, yang memaksa orang tua Gadih Kainam menunangkan mereka.
Panglimo Nayan bersama saudara-saudaranya kemudian berlayar ke Negeri Mua, berpapasan dengan Ongku Rajo Sulong yang sedang mencari syarat-syarat perkawinan yang diminta oleh Gadih Kainam. Syarat-syarat perkawinan yang diminta oleh Gadih Kainam ternyata lebih dulu didapat oleh Panglimo Nayan. Keduanya kemudian menikah di Negeri Mua, sedangkan Ongku Rajo Sulong bersedih hati dan memupuk dendam terhadap rombongan dari Negeri Ledong ini.
Beberapa lama setelah kembali ke Negeri Ledong, Panglimo Awang berhasrat pula hendak menikah dengan seorang gadis di Negeri Galang, bernama Anggun Cik Suri. Rupanya, setelah gagal mendapatkan Gadih Kainam, Ongku Rajo Sulong bergeser ke Negeri Galang, memaksa Anggun Cik Suri bertunangan dengannya. Mengetahui hal itu, Panglimo Awang justeru semakin kuat hasratnya pada gadis itu.
Maka mereka bertolak ke Negeri Galang meminang Anggun Cik Suri. Kali ini Ongku Rajo Sulong tidak tinggal diam. Perkelahian tak terelakkan. Ongku Rajo Sulong berhasil membunuh Panglimo Nayan dan Panglimo Awang. Tetapi dengan tipu muslihat, dia justru dibunuh oleh si bungsu yang bernama Panglimo Komih. Setelah Ongku Rajo Sulong mati, Panglimo Nayan dan Panglimo Awang dihidupkan kembali oleh penguasa kayangan bernama Tuk Syaikh Panjang Ganyuik. Akhirnya, Panglimo Awang dan Anggun Cik Suri menikah.
Rujukan:
1. Elmustian Rahman, dkk. 2012. Ensiklopedia Kebudayaan Melayu Riau. Pekanbaru: Pusat Penelitian Kebudayaan dan Kemasyarakatan Universitas Riau.
2. M. Diah Zainuddin. 1987. Sastra Lisan Melayu Riau. Pekanbaru: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
3. Taufik Ikram Jamil, Derichard H. Putra, Syaiful Anuar. 2020. Pendidikan Budaya Melayu Riau untuk SMA/SMK/MA Kelas XII. Pekanbaru: Penerbit Narawita