Scroll ke bawah untuk melihat konten
Evaluasi BMR SMP/MTs

Kunci Jawaban & Pembahasan BMR Kelas VII SMP/MTs Bab 11

×

Kunci Jawaban & Pembahasan BMR Kelas VII SMP/MTs Bab 11

Sebarkan artikel ini
Buku Muatan Lokal (Mulok) Budaya Melayu Riau (BMR) K13 untuk Kelas VII SMP/MTs ditulis oleh Taufik Ikram Jamil, Derichard H. Putra, dan Syaiful Anuar. (foto: budayamelayuriau.org)

11. Secara umum, terdapat 2 teknik berladang yang dilakukan oleh masyarakat Melayu, yaitu…
a. ladang kasang dan ladang basah
b. ladang kebun dan ladang padi
c. teratak dan dusun
d. ladang padi dan kebun karet

Pembahasan:
Secara tradisional, jika dilihat dari lahan yang digunakan, ladang terbagi dalam dua bagian yaitu ladang kasang dan ladang rawang. Ladang kasang yaitu ladang yang tidak dialiri air sehingga proses penggarapan bergantung pada musim. Sedangkan ladang rawang atau sawah yaitu ladang yang dialiri air atau memanfaatkan genangan air alami dalam proses penggarapan.

Advertisement
Scroll ke bawah untuk melihat konten

Jawaban: a. ladang kasang dan ladang basah

12. Pada saat membuka hutan, selalu ditinggalkan 2 atau 3 pohon besar di tengah ladang. Pohon tersebut berfungsi sebagai…
a. penangkal petir
b. tempat berteduh dan istirahat sejenak di saat bekerja
c. tempat singgah burung besar yang ada di hutan
d. a, b, dan c benar semua

Pembahasan:
Pada saat membuka hutan, selalu ditinggalkan dua atau tiga pohon besar di tengah ladang sebagai penangkal petir, sehingga pondok tempat menjaga ladang tidak tersambar. Selain berfungsi sebagai penangkal petir, pohon yang tidak ditebang tersebut juga berfungsi tempat berteduh dan istirahat sejenak di saat bekerja. Kayu besar yang ditinggalkan beberapa batang tersebut juga dimaksudkan untuk tempat singgah beberapa burung besar yang ada di hutan, seperti enggang dan tiung. Hal ini mengisyaratkan bahwa nenek moyang dahulunya adalah orang yang handal dalam berladang dan ahli bersahabat dengan alam. 

Baca Juga:  Kunci Jawaban & Pembahasan BMR Bab 2 Kelas XII

Jawaban: d. a, b, dan c benar semua

13. Hasil panen selalu dihitung berdasarkan kembut. Minimal berapa kembutkah yang  harus berzakat…
a. 40 kembut
b. 50 kembut
c. 60 kembut
d. 70 kembut

Pembahasan:
Hasil panen dihitung berdasarkan kembut, dan apabila hasil panen melebihi enampuluh kembut, maka yang punya ladang akan berzakat (membayar zakat). Berzakat merupakan indikasi keberhasilan berladang. Hasil panen berupa padi (gabah) disimpan dalam rangkiang dan diambil apabila diperlukan untuk keperluan sehari-hari.

Jawaban: c. 60 kembut

14. Kegiatan berladang dilakukan pada pagi hari, maka siang hari mengumpulkan hasil hutan, sore hari mengurus ternak, dan malam hari bertukang membuat aktivitas kerajinan rumah tangga. Biasanya aktivitas pekerjaan ini dilakukan pada musim…
a. kemarau
b. hujan
c. menyemai
d. panen

Pembahasan:
Pada musim penghujan, kegiatan berladang dilakukan pada pagi hari, siang hari mengumpulkan hasil hutan, sore hari menggembalakan ternak, dan malam hari membuat aktivitas kerajinan tangan. Pada musim kemarau, jika berkebun dilakukan pada pagi hari, maka siang hari beniro atau bertukang, sore hari mencari ikan, dan malam hari menganyam padan.

Jawaban: b. hujan

15. Delapan jenis pekerjaan tidak serta merta dikerjakan secara bersamaan. Adakalanya dilakukan dengan mempertimbangkan…
a. sosial budaya
b. efektivitas waktu (musiman) dan tenaga (kemahiran)
c. sosial masyarakat
d. lahan pertanian

Baca Juga:  Jawaban Esai BMR Kelas VII SMP/MTs Bab 7 Makanan dan Minuman Tradisional Melayu Riau

Pembahasan:
Delapan jenis pekerjaan tapak lapan tidak dilakukan secara bersamaan, tetapi memperhatikan pembagian waktu (musiman) dan kemahiran

Jawaban: b. efektivitas waktu (musiman) dan tenaga (kemahiran)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *