4. Keberadaan hulu-hilir dan pesisir (baruh)-darat pada dasarnya merujuk kepada…
a. sungai
b. budaya
c. ekonomi
d. tradisi
Pembahasan:
Keberadaan hulu-hilir dan pesisir (baruh)-darat pada dasarnya merujuk kepada sungai yang menjadi pusat aktivitas sosial budaya dan titik dari setiap peradaban Melayu. Berbagai prosesi kehidupan orang Melayu merujuk ke sungai, misalnya ritual dan upacara, berbual di tepian mandi (mencarikan jodoh untuk anak atau keponakan), pusat ekonomi, transportasi, dan berbagai tradisi seperti mandi berlimau, pacu jalur, dan perahu baganduang.
Jawaban: a. sungai
5. Bagi orang Melayu, sungai selalu dianggap sebagai timang-timangan negeri. Kerusakan sungai berarti…
a. kemunculan ekonomi baru
b. kerusakan budaya
c. cerminan kehancuran negeri
d. pembangunan yang salah
Pembahasan:
Sungai dijadikan sebagai timang-timangan negeri. Kerusakan sungai merupakan cerminan kehancuran negeri.
Jawaban: c. cerminan kehancuran negeri
6. Di ruang hutan-tanah terbentuk kawasan lain dan setiap kawasan berfungsi secara khusus yang dijaga oleh adat dan dikungkung oleh negeri. Kawasan dalam hutan-tanah adalah, kecuali…
a. tanah perkampungan
b. tanah peladangan
c. rimba dan kawasan perairan
d. pasar dan bandar
Pembahasan:
Dalam kawasan hulu-hilir dan pesisir-darat membentang hutan-tanah yang menjadi pengunci kawasan sekaligus sebagai muruah dari kemelayuan. Di ruang hutan-tanah terbentuk kawasan lain dan setiap kawasan berfungsi secara khusus yang dijaga oleh adat dan dikungkung oleh negeri. Kawasan tersebut adalah tanah perkampungan, tanah peladangan, rimba dan kawasan perairan.
Jawaban: d. pasar dan bandar