Scroll ke bawah untuk melihat konten
Ekonomi & Mata Pencaharian

Ladang

×

Ladang

Sebarkan artikel ini
Ladang. (foto: budayamelayriau.org)

LADANG adalah tanah atau lahan yang digunakan untuk menanam padi. Ladang dibuka di tanah peladangan, dan tanah peladangan dibuka dari rimba cadangan atau rimba peladangan dalam sistem pembagian hutan-tanah Melayu Riau. Ladang biasanya diselingi tanaman berumur pendek semisal betik, lada, jagung, dan sayuran-sayuran.

Ladang juga merupakan 1 dari 8 mata pencaharian yang terdapat dalam sistem ekonomi tradisonal tapak lapan.

Advertisement
Scroll ke bawah untuk melihat konten

Ladang umumnya berada di dataran tinggi atau bukit sehingga sering disebut ladang kasang. Jenis tanaman padi yang ditanam adalah padi kasang atau padi bukit. Berladang umumnya dikerjakan secara batobo baik dalam keluarga (seperut), sesuku (persukuan), ataupun sekampung.

Penanaman padi di ladang bergantung pada hujan yang disebut musim tanam. Penanaman padi dilakukan pada musim hujan dan menuai pada musim panas. Setelah berladang padi, ladang akan ditanami dengan berbagai tanaman berumur pendek seperti jagung, kacang-kacangan, sayur-sayuran, atau ubi-ubian. Proses selanjutnya adalah menanam tanaman keras semisal karet.

Berladang padi kasang sering dilakukan secara berpindah, sebagai upaya menjaga kesuburan tanah. Perpindahan lahan berladang atau ladang berpindah tidak dapat dikatakan merusak hutan. Hal ini dikarenakan ladang berada pada kawasan tanah peladangan atau rimba cadangan yang memang dikhususkan sebagai ‘hutan produksi’. Berladang tidak diperbolehkan di hutan larangan.

Baca Juga:  Tahapan Berladang Tradisional Melayu Riau

Tahapan Berladang
Tahapan berladang didahului dengan membentuk kelompok berladang, disebut tobo atau betobo yang terdiri dari beberapa kepala keluarga. Selanjutnya kegiatan berladang adalah merintis, menebas, menebang menutuh, melandang, memarit, membakar, memerun, menugal, mempelak, menyiang, menuai, dan menanam tanaman keras.

Merintis
Kegiatan membuat batas kasar ladang yang hendak dibuka. Merintis nantinya akan menentukan luas, batas, dan ukuran tanah ladang. Merintis juga dilakukan untuk membuka atau membuat jalan dari pinggir kampung ke ladang baru.

Menebas
Menebas dilakukan dengan memancung sekali pancung semak-semak yang terdapat di hutan yang akan dibuka. Menebas bertujuan untuk memudahkan menebang kayu.

Menebang
Menebang batang-batang kayu yang terdapat di hutan yang akan dibuka. Batang yang ditebang dimulai dari pohon-pohon kecil secara gantung (tidak mesti harus tumbang) sebab akan ditumbangkan oleh pohon-pohon besar yang ditebang kemudian.

Menutuh
Menutuh cabang maupun ranting yang tumbang bersama pohon, dipotong-potong, kemudian dikumpulkan di tengah lahan.

Melandang
Membersihkan daun, memotong dahan dan ranting maupun sisa-sisa kayu yang berserakan di tepi lahan untuk dikumpulkan ke tengah ladang.

Memarit
Membatasi lahan ladang dengan bukan lahan ladang. Memarit berupa menebas bagian batas ladang agak bersih sekitar sehasta. Tujuan mamarit adalah agar saat membakar api tidak menjalan ke lahan lain.

Membakar
Membakar dilakukan terhadap batang-batang kayu yang telah ditebang sebelumnya. Membakar sangat memperhatikan arah angin. Misalnya, kalau arah angin datang dari baruh (pesisir), maka pembakaran dilakukan mulai dari baruh tersebut sehingga api akan menjalar ke darat. Jika angin datang dari hulu, maka pembakaran dilakukan dari hulu sehingga api akan menjalar ke hilir.

Baca Juga:  Batobo

Jika angin tidak terlalu kuat, maka pembakaran dilakukan sekeliling ladang. Api nantinya akan menjalar ke tengah ladang. Membakar dengan metode ini lebih diutamakan.

Memerun
Dilakukan dengan cara mengumpulkan dahan serta batang kayu yang masih tersisa setelah pembakaran di tempat tertentu untuk dibakar kembali. Kayu-kayu yang akan diperun nantinya terkumpul di beberapa titik.

Menugal
Menugal atau membenih adalah kegiatan menanam benih padi. Pekerjaan ini dilakukan secara bersamaan. Laki-laki ditugaskan menugal dan perempuan mengerjakan membenih. Menugal dimulai pada musim penghujan.

Menugal juga diselingi dengan menanam palawija seperti lada, mentimun, kacang-kacangan, sayur-sayuran seperti daun katuk, peria, rimbang, ubi jalar, dan mengkuang

Mempelak
Mempelak dilakukan dengan menanam tanaman berupa sayur-sayuran disekitar pondok atau uma ladang. Mempelak menjadi aktivitas sampingan sambil menunggu benih padi mulai tumbuh.

Menyiang
Menyiang dilakukan untuk membersihkan rumput-rumput yang mulai tumbuh. Menyiang dilakukan beberapa kali dalam sekali musim tanam.

Menuai
Menuai adalah memanen padi yang telah menguning. Menuai biasanya dilakukan menuai dilakukan pada kemarau yang dilakukan secara batobo.

Hasil menuai dihitung berdasarkan kembut, dan apabila hasil panen melebihi enam puluh kembut, maka yang punya ladang akan berzakat (membayar zakat). Berzakat merupakan indikasi keberhasilan berladang. Hasil panen berupa padi (gabah) disimpan dalam rangkiang dan diambil apabila diperlukan untuk keperluan sehari-hari.

Menananam Tanaman Keras
Setelah melalui 2 musim tanam, tanah ladang akan ditanam tanaman keras seperti karet. Proses ini nantinya akan berubah menjadi berkebun.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *