Scroll ke bawah untuk melihat konten
Uncategorized

Arang

×

Arang

Sebarkan artikel ini

ARANG adalah sisa dari sesuatu yang telah dibakar. Jika dibandingkan dengan abu, bentuk arang masih mendekati bentuk asalnya, tetapi telah berubah warna menjadi hitam pekat. Warna ini dikenal dengan hitam arang. Pada masa lalu, warna hitam pada arang digunakan sebagai alat tulis, bahan bakar, pemanas seterika, pupuk, dan lainnya.

Peribahasa tentang Abu dan Arang
Di dalam peribahasa, abu dan arang dijadikan simbol untuk menggambarkan sesuatu yang tidak berguna atau yang tidak dipakai lagi. Selain itu juga terdapat kiasan yang menyatakan abu mata untuk orang yang menyebabkan (seseorang) terpedaya hingga tidak mengetahui atau menyadari keadaan atau tujuan yang sebenarnya, mengelirukan, menyesatkan pandangan, dan memperdaya.

Advertisement
Scroll ke bawah untuk melihat konten

Sudah menjadi abu-arang, maksudnya adalah pekerjaan, usaha atau permasalahan yang kemudian menjadi rusak, sehingga menjadi sia-sia, tidak bisa lagi diperbaiki atau diselesaikan. Selain itu, juga bermakna untuk menyebutkan sesuatu yang terbakar dan menjadi musnah tidak bisa lagi dimanfaatkan, misalnya rumah yang habis terbakar dan disebutlah rumah tersebut sudah menjadi abu-arang.

Kerak menjadi abu arang, adalah sesuatu yang dikerjakan terlalu berlebih-lebihan karena merasa kurang baik kurang sempurna penyelesaiannya, atau kurang indah dll. Sehingga akhirnya menjadi rusak, biasanya pekerjaan tersebut dilakukan oleh orang yang tidak ahli, atau sesuatu pekerjaan yang telah selesai dibuat namun datang seseorang yang tidak ahli bermaksud memperhalus dan menyempurnakannya, sehingga menjadi rusak dan pekerjaan seperti itu menjadi sesalan. Menyebutkan perempuan yang tidak pandai memasak, dengan ucapan sindiran.

Kalah jadi abu, menang jadi arang adalah orang yang bersaudara, sekeluarga berhubungan karib dekat kemudian berkelahi atau berselisih sehingga hal itu tidak membawa kebaikan pada kedua belah pihak, perseteruan dalam keluarga sebaiknya dihindarkan agar tidak terjadi karena tidak ada guna dan manfaatnya, akhirnya sama-sama kalah, sama-sama merugi dan hanya akan menyebabkan malu berkepanjangan.

Peribahasa tentang Abu
Bagai abu di atas tunggul. Hilang tertiup angin, larut tertimpa hujan, maksudnya adalah orang yang mudah pendiriannya, orang mudah meninggalkan tanggung jawabnya, orang yang suka dan mudah saja baginya untuk meninggalkan pekerjaan, keluarga, tanggung jawab, dll. Dapat juga diartikan sebagai rezeki atau penghasilan yang tidak membawa keberuntungan, atau menyebutkan keuntungan atau keberuntungan yang tidak sempat dinikmati.

Seperti abu di atas tunggul adalah seseorang dengan mudah dapat terbuang atau terhalau, tidak berarti, karena mungkin tidak mempunyai peranan atau jasa;

Terpegang ke abu hangat seseorang yang baru saja memulai sesuatu pekerjaan sudah mendapat kesusahan dan sia-sia;

Peribahasa tentang Arang
Arang habis besi binasa bermakna pekerjaan atau urusan yang telah diusahakan dengan segala kemampuan dan usaha namun hasilnya sia-sia belaka, tidak membuahkan hasil malah menuai kekecewaan, atau sindiran kepada orang yang melaukan pekerjaan sia-sia sehingga ia menerima akibatnya dan merugi.

Arang di kening sebagian disebut juga dengan arang di muka kiasan mendapat malu.

Arang itu jikalau dibasuh dengan air mawar sekalipun tiada akan putih bermakna orang yang bertabiat jahat itu, walau bagaimanapun tidak akan hilang perangainya.

Berkerat rotan, berpatah arang bermakna perselisihan yang tidak dapat diperbaiki lagi.

Bintang di langit dapat dibilang tetapi tak sadar di mukanya arang bermakna orang yang suka menegur kesalahan orang, tetapi kesalahan sendiri yang lebih besar tidak disedari.

Jika tiada tersapu arang di muka, daripada hidup baiklah mati bermakna lebih baik mati daripada hidup menanggung malu.

Membasuhkan arang yang terconteng di muka bermakna menghilangkan malu

Terpijak benang arang, hitam tapak bermakna perbuatan jahat, jahat akibatnya.

Tersentuh air basah, tersentuh arang hitam, tersentuh ke kunyit kuning, tersentuh ke kapur putih bermakna meskipun sedikit melakukan kesalahan saja maka akan buruk akibatnya dipandang orang, kalau melakukan pekerjaan mulia maka akan menerima kehormatan, apabila melakukan ibadah dengan ikhlas akan menerima ganjaran pahala, apabila melakukan kejahatan maka akan dibenci.

Tersentuh ke arang hitam bermakna  apabila melakukan sedikit kesalahan maka akan dituduhkan orang dialah yang telah melakukan semuanya.

Tersentuh ke kunyit kuning bermakna  apabila telah bejanji untuk melakukan sesuatu kebaikan maka janji itu tetap dituntut oleh orang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *