Scroll ke bawah untuk melihat konten
KabarPelatihanUtama

Kadisdik Riau: Isentif Guru BMR SMA/SMK Dapat Diambil dari Bosda

×

Kadisdik Riau: Isentif Guru BMR SMA/SMK Dapat Diambil dari Bosda

Sebarkan artikel ini

BMR-PEKANBARU–Guru Budaya Melayu Riau (BMR) di Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) saat ini boleh berlegah hati. Hal ini disebabkan insentif tenaga pendidik yang mengampuh muatan lokal tersebut bisa diambil dari dana operasional sekolah daerah (Bosda). Kebijakan ini akan menyetarakan keberadaan guru BMR dengan guru yang memegang mata pelajaran lainnya.

Demikian ditegaskan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Riau, Zul Ikram, S.Pd, M.Pd, ketika berbicara di depan guru BMR SMK se-Pekanbaru, sempena pelatihan dan penguatan bahan ajar BMR berdasarkan kurikulum 2013, Senin (07/12/2020) di SMKN 5 Pekanbaru. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMK Pekanbaru bekerja sama dengan Yayasan Seri Melayu Sebati yang didukung Penerbit Narawita.

Advertisement
Scroll ke bawah untuk melihat konten
Kadisdik Provinsi Riau, Zul Ikram, S.Pd, M.Pd.

Lebih jauh Kadisdik menjelaskan, penggunaan dana Bosda selama ini memang tergantung pada keperluan sekolah. Tentu saja, insentif guru BMR merupakan keperluan sekolah yang dasarnya sangat jelas mulai dari peraturan daerah sampai edaran gubernur. “Tapi jangan pula baru ngajar BMR dua atau tiga minggu sudah minta insentif,” kata Zul Ikram.

Menurut Zul Ikram, saat ini Dinas Pendidikan Provinsi Riau juga sedang mengurus agar BMR masuk dalam daftar pokok pendidikan (Dapodik) nasional. “Tentu perlu waktu ya,” katanya seraya mengaku bahwa pelajaran muatan lokal beberapa daerah seperti Jabar dan Yogyakarta, telah tercantum dalam Dapodik yang memang telah lama diurus.

Baca Juga:  Guru BMR Bandar Laksamana Antusias Ikuti Pelatihan Muatan Lokal Budaya Melayu Riau

Zul Ikram mengaku, pihaknya memperoleh banyak masukan dari Lembaga Adat Melayu Riau berkaitan BMR termasuk soal insentif dan Dapodik itu. “Insyaallah, BMR makin membaik pada masa datang,” katanya.

Pelatihan dan penguatan bahan ajar BMR untuk SMA dan SMK berfasarkan K-13, telah dilaksanakan Yayasan Seri Melayu Sebati pada sejumlah kabupaten/kota di Riau. Selain Pekanbaru, kegiatan serupa juga telah dilaksanakan di Pelalawan, Rohul, Kampar, dan Kuansing. Beberapa Kabupaten/kota sudah dijadwalkan untuk itu dalam waktu dekat seperti Dumai, Bengkalis, dan Rohil. Tampil sebagai narasumber adalah Taufik Ikram Jamil, Derichard H. Putra dan Syaiful Anuar.

Respon (2)

  1. Salam Hormat
    Boleh tau adakah sekolah yang sudah memberikan insentif khuaus bagi guru Budaya Melayu Riau.

    Apakah Disdik tidak perlu memberikan arahan serta panduan resmi agar setiap sekolah bisa memberikan insentif bagi guruBMR nya.

    Di daerah kami kec siak lecil dan bukit batu Kabupaten bengkalis belum ada sepertinya. Sejak info ini bergulir sd sekarang.

    Terimakasih

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *