Scroll ke bawah untuk melihat konten
KesenianUtama

Seni Pertunjukan Tradisional Melayu Riau

×

Seni Pertunjukan Tradisional Melayu Riau

Sebarkan artikel ini
Visualisasi batobo yang disajikan oleh Tim Muhibah Universitas Riau di University Utara Malaysia (UUM). (foto: budayamelayuriau.org)

Pelakon mamanda tidak mempunyai naskah. Para pelakon hanya diberikan garis-garis besar jalan cerita, sehingga saat pertunjukan, para pelakon melakukan improvisasi untuk menghidupkan peranan masing-masing. Para pelakon memegang peranan secara tetap, sehingga menguasai peranan masing-masing.

d)   Sijobang Buwuong Gasiong
Sijobang merupakan pertunjukan cerita yang dibawakan oleh seorang pemain laki-laki. Dalam pertunjukan, pemain menuturkan cerita dengan cara berdendang, berpantun, bersyair, dan mengekspresikan karakter tokoh dengan mimik wajah dan gerak tubuh. Cerita yang dituturkan berupa cerita rakyat Kampar, dan cerita yang paling terkenal adalah Buwuong Gasiong, sehingga sering disebut sijobang buwuong gasing.

Advertisement
Scroll ke bawah untuk melihat konten

2.   Seni Tari
Secara umum, seni tari tradisional Melayu Riau dibedakan menjadi dua jenis, yaitu tarian rakyat dan tarian klasik.

a)   Tarian Rakyat
Tarian rakyat adalah tarian yang tumbuh dan berkembang secara turun-temurun di dalam suatu komunitas budaya. Tarian ini merupakan wujud dari ekspresi kesenian atau bersumber dari ritual dan upacara. Pada umumnya tarian rakyat berada di luar lingkungan istana. Ciri khas tarian rakyat dikenali dengan gerakan yang spontan, lincah, aksi dan ger bebas. Contoh tarian rakyat adalah tari-tarian pada ritual, tarian dabus, dan zapin api yang terdapat di Rupat.

b)   Tarian Klasik
Tarian klasik adalah tarian yang berkembang di dalam lingkungan istana, dipengaruhi oleh budaya asing sebagai hasil interaksi budaya.  Gerakan tarian klasik berbeda dengan gerakan tarian rakyat. Tarian klasik disusun dari kegemulaian dan kewibawaan mengikuti pakem atau aturan yang telah baku. Proses pertunjukan dan pewarisan tari diawasi secara ketat agar tidak melanggar norma-norma yang terdapat di dalam istana. Contoh tarian klasik adalah tari zapin dan tari persembahan atau tari makan sirih.

Baca Juga:  Alat Musik Rebana

3.   Seni Musik
a)   Kompang
Musik kompang sering digunakan sebagai pengiring nyanyian terutama dalam arak-arakan, misalnya menghantar tamu ke sebuah tempat upacara atau menghantar pengantin pria ke rumah mempelai wanita. Saat ini kompang juga banyak dipertunjukan pada kegiatan-kegiatan serimonial adat, pendidikan, politik, dan pemerintahan.

Pemain kompang semuanya adalah laki-laki sekitar sepuluh hingga dua puluh orang pemain. Pada saat pertunjukan, para pemain akan mengiringi arakan-arakan tamu atau pengantin hingga ke tempat yang dituju. Setelah tiba di tempat yang dimaksud, permainan kompang berhenti menabuh dan pertunjukan pun berakhir.

b)   Calempong Oguong
Calempong oguang merupakan pergelaran musik instrumental  dengan seperangkat alat utama yaitu gong dan calempong. Dimainkan oleh lima orang pemain yang berperan sebagai pengguguh dan peningkah yang memainkan enam buah calempong, gendang peningkah, ketepak dasar dan ketepak bungo, dan oguang (gong). Melodi yang dimainkan pada setiap judul lagu terdiri dari dua baris irama yang dimainkan berulang-ulang.

c)   Madihin
Madihin berupa lantunan syair, pantun, atau puisi bebas yang dipertunjukan oleh seorang atau lebih pemadihin sambil memainkan gendang gebano. Jika dipertunjukan oleh dua orang atau lebih pemadihin, maka lirik madihin didendangkan secara berbalas-balasan.

Madihin berasal dari kata madah yang berarti pesan atau nasihat. Namun, di tengah pendukungnya madihin selalu disebut madahan. Penyebut tersebut lama-kelamaan berubah menjadi madihin

Baca Juga:  Seni Pertunjukan Madihin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *