Scroll ke bawah untuk melihat konten
Perubatan Tradisional

Pengolahan Tumbuhan Obat

×

Pengolahan Tumbuhan Obat

Sebarkan artikel ini
Tangkal. (foto: budayamelayuriau.org)

A. Perubatan Tradisional
Perubatan tradisional adalah teknik atau metode perubatan yang menggunakan bahan atau ramuan dari tumbuhan, hewan, mineral, sediaan galenik, atau campuran dari bahan-bahan tersebut. Perubatan tradisional secara turun temurun telah digunakan untuk pengobatan, dan diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku di tengah masyarakat.

B. Pemanfaatan Tanaman Obat
Tanaman obat dapat digunakan untuk berbagai keperluan misalnya obat tradisional, konsumsi rumah tangga, dan dikembangkan untuk industri makanan dan minuman, pembuatan kosmetik, atau digunakan dalam industri spa tradisional. Penggunaan tersebut dapat dibedakan dalam 3 kelompok, yaitu:
1. tanaman atau bagian tanaman yang digunakan sebagai bahan obat tradisional atau jamu;
2. tanaman atau bagian tanaman yang digunakan sebagai bahan pemula bahan baku obat;
3. tanaman atau bagian tanaman yang diekstraksi dan ekstrak tanaman tersebut digunakan sebagai obat.

Advertisement
Scroll ke bawah untuk melihat konten

Khasiat tanaman obat mempunyai efek analgesik, antitoksin  dan anti inflamasi  yang mampu mengobati beberapa masalah kesehatan, seperti demam, batuk, flu, sakit kepala, sakit perut, pencernaan, insomnia dan masalah kulit. Efek tersebut berasal dari pemanfaatan akar, kulit, daun, batang, dan minyak atau getah.

Akar dapat dibedakan dalam dua golongan menurut asal dan jenis tanaman, yaitu akar lunak dan akar keras. Akar lunak banyak mengandung air, sedangkan akar keras mengandung banyak serat. Dengan adanya perbedaan sifat tersebut, tentu dibutuhkan penanganan dan pengolahan yang berbeda. Akar-akar yang banyak mengandung air, pengeringan dilakukan secara perlahan untuk menghindari proses pembusukan dan fermentasi. Untuk akar-akar keras pengolahan hampir sama dengan pengolahan simplisia batang dan kulit batang.

Obat tradisional dari pengolahan tanaman obat dapat dibedakan menjadi 3 macam yaitu:
1. jamu atau obat tradisional;
2. Obat Herbal Tersandar (OHT); dan
3. fitofarmaka

Jamu merupakan bagian dari obat tradisional yang digunakan secara turun temurun dan baru memiliki klaim penggunaan sesuai dengan jenis pembuktian tradisional (secara turun temurun), OHT adalah obat tradisional yang sudah dibuktikan mutu, keamanan dan manfaat secara ilmiah serta menggunakan bahan baku yang telah memenuhi standar dan biasanya pada OHT telah dilakukan uji pra klinik. Sementara fitofarmaka adalah obat herbal terstandar yang telah dilakukan pembuktian lebih tinggi secara ilmiah, karena telah dilakukan uji klinik.

Baca Juga:  Keduduk

C. Mengolah Tanaman Jenis Rimpang
Perubatan tradisional yang memanfaatkan tumbuhan obat sebagai bahan obat telah menjadi tradisi dilakukan oleh masyarakat Melayu. Perubatan tradisional mengadopsi pengalaman yang dipadukan dengan kognitif, sehingga mendorong lahirnya suatu ketahanan kesehatan masyarakat yang memanfaatkan sumber daya alam. Pengobatan tradisional dengan tumbuhan obat merupakan pengobatan yang aman, efisien, dan ekonomis.

Proses pengolahan tanaman obat umumnya telah menjadi kebiasaan yang diwariskan secara turun temurun. Proses tersebut dapat dilakukan dengan beberapa cara misalnya direbus, dibakar, dipanaskan, atau dihaluskan. Cara penggunaan obat juga dilakukan dengan beberapa metode, yaitu diminum atau dimakan, dioleskan, ditempelkan, diteteskan, digosokkan, dilulurkan, atau dimandikan. Penggunaan tersebut dapat dibagi dalam tiga bagian yaitu:
1. obat untuk dimakan;
2. obat untuk diminum; dan
3. dan obat untuk penggunaan luar

Tanaman jenis rimpang-rimpangan merupakan satu di antara tanaman obat yang banyak dimanfaatkan sebagai obat. Pengolahan tanaman ini harus melalui tahapan-tahapan agar dapat menghasilkan bahan baku obat yang baik. Proses pencucian dan pembersihan terutama bagian akar perlu dilakukan secara detil.

D. Mengolah Tanaman Obat
Berikut tumbuhan obat yang sering dijadikan sebagai obat dalam khazanah budaya Melayu berdasarkan cara penggunaan.

1. Ramuan Obat untuk Dimakan
Proses pengolahan tumbuhan obat untuk dimakan dilakukan dengan beberapa cara yaitu dikukus, dibakar, direbus atau dimakan secara mentah.

2. Ramuan Obat untuk Diminum
Proses pengolahan tumbuhan obat untuk diminum dilakukan dengan cara direbus, diseduh air panas, atau diminum secara langsung dengan menampung air batang yang telah dipotong atau dilukai.
a. Sakit Pinggang
Akar pinang susuk (musanparadisiava), akar pisang batu, akar pepaya jantan (carica papaya), daun kecubung (datura metel). Cara membuatnya yaitu akar pisang dan akar pepaya terlebih dahulu direbus dengan tiga liter air hingga separuh masak, kemudian tambahkan daun kecubung, rebus hingga menjadi 1,5 liter air. Minum dua kali sehari.

Baca Juga:  Jerangau

b. Maag
Daun karabunting (tubifora musica), daun saga (abus precatorius), daun capo besar, kulit manis (cinnamomum burmani) kayu cacang (caesaalpinia sappan). Cara membuat semua bahan-bahan  tersebut  dibersihkan  kemudian direbus  pakai belanga dengan 3 liter air sampai mendidih. Minum 3 kali sehari

c. Darah Tinggi
Seledri (apium graveolens), kumis kucing (orthoshipon spicatus B.B.S), daun putri malu (mimoso pudica), daun tapak dara (catharanthus roseus). Bahan dicuci  kemudian direbus dengan air sampai masak, diminum sebelum makan.

d. Obat Kanker Usus
Daun Kumis Kucing (orthosiphon spicatus), daun kapas (gonssipium spec), Daun Salam (syiggium pollyantun), Daun Tapak Dara (chatarantus roseus). Bahan tersebut  dicuci bersih kemudian rebus dengan air 4 liter  hingga tersisa 2 liter. Tempat untuk merebus adalah belanga atau bahan yang terbuat dari tanah liat.  Setelah itu obat tersebut diminum 4 kali sehari.

e. Keputihan
Sambiloto (andrographis paniculata), kulit buah delima (punica granatum), kencur (kaempferia galangal), buah cengkeh (eugenia aramatica). Semua bahan dicuci bersih, kencur digiling kemudian direbus dengan 800 cc air hingga tersisa setengah. Lalu disaring dan diminum air rebusan tersebut 2 kali sehari masing-masing 200 cc.

f. Malaria
Kulit kayu pulai (alstonia scholaris), temulawak (curcuma zantorrhiza), daun meniran (phylanthusurinaria). Semua bahan dicuci bersih, kulit pulai diiris-iris. Satukan semua bahan obat dalam belanga/periuk tanah, kemudian direbus dengan 700 cc air hingga menjadi 400 cc. Saring air rebusan tersebut. Kemudian diminum 2 kali sehari masing-masing. Selain itu, garam tambah kopi (secukupnya) diseduh dengan air panas juga dapat digunakan sebagai obat malaria.

Baca Juga:  Jerangau

g. Demam Berdarah
Jambu biji (psidium guajavana) dibuat jus dan minum sesering mungkin yang berguna untuk membantu penderita agar tidak banyak kehilangan darah.

h. Sakit Perut
Akar pasak bumi direndam kemudian airnya diminum. Selain itu, akar anak pohon pepaya juga dapat digunakan sebagai obat sakit perut dengan cara yang direbus hingga air rebusan tersisa 1 gelas.

i. Gula Darah
Mengkudu direbus atau diambil airnya dan kemudian diminum untuk menurunkan gula darah.

j. Darah Tinggi
Buah pepaya muda untuk menurunkan tekanan darah tinggi. Pengolahan dilakukan dengan pemarutan tanpa dikupas, air diperas kemudian diminum.

3. Ramuan Obat Penggunaan Luar

Cara penggunaan obat luar dilakukan dengan di tempel, dicucikan, dioleskan atau dilulurkan pada bagian yang sakit atau luka.

a. Kelemumur (Ketombe) dan atau Kulit Kepala Gatal
Lidah Buaya (aloe pera) dikupas kulitnya, kemudian dijus. Tambahkan alkohol 50% secukupnya lalu dioleskan pada kulit kepala.

b. Mata Kabur
Daun sirih direbus dengan air kemudian air tersebut disaring. Air yang sudah disaring dijadikan untuk merendam mata sambil mengedip-ngedipkan mata di dalam air tersebut

c. Sariawan
Getah dari kulit kayu angsana di oleskan pada lidah atau bibir yang terkena sariawan.

d. Kuku Busuk
Daun inai ditumbuk dengan asam kandis. Lekatkan pada kuku yang busuk.

e. Bengkak
Jahe merah digiling halus dan dicampur ragi kemudian ditempelkan pada tempat yang bengkak.      

f. Luka
Daun seduduk ditumbuk atau dikunyah hingga halus, kemudian tempelkan pada luka.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *